Friday 28 February 2014

(Japan Part II, on Day 2, February 2014) Every day may not be good, but there is something good in every day

Japan Part II
Jilid 2.
Edisi 
(Warung Jawa di Jepang, Hari Kedua, Sholat Jum'at, Hokkudai/Hokkaido University, Jalan Jalan di Sapporo Station, dan Kumpul Bareng Bersama PPIJ-Hokkaido di Masjid Sapporo, dan Persiapan Presentasi Besoknya di HISAS 11)..

Bismillahirrahmaanirrahiim...
Qaala Rabbish Rahlii Shadrii Wayatsirlii Amrii, Wahlul Uqdhatammillitsanii Yafqahuu Qawlii..

Nyambung catatan yang kemarin, yang baru nyampe hari pertama di Jepang, itu belum apa-apa, just the beginning..masih banyak catatan catatan yang ingin saya tulis lagi setelahnya..

malam itu sesampainya di Masjid Sapporo, kami (saya dan ardhi) akhirnya bertemu dengan beberapa mahasiswa Indonesia di sana..subhanallah..sangat hangat sekali sambutannya..saya lupa ada siapa saja, Pak Herman sepertinya ada, beliau adalah ketua PPIJ Hokkaido. ada juga mas Syahrul yang sedang main ke Sapporo, Mas Syahrul ini mahasiswa Indonesia yang kuliah di Jepang, tapi bukan di Sapporo..aduuh saya lupa di kota apa beliau studi, yang jelas dekat dengan Tokyo menurut cerita yang saya dengar. 

Kami-pun sholat berjamaah maghrib, saya imam, dan ardhi jad ma'mumnya. pada saat itu belum sampai masuk waktu isya, waktu isya di sana sekitar pukul 8 malam. jadi rentangnya ke maghrib lumayan agak lama, tapi sebenernya ndak begitu lama, hanya saja adzan sholat isya di Masjid Sapporo sekitar jam 8 malam. obrolan terjadi antara saya, ardhi dan pak Shayrul..sampai pak Syahrul mengajak kami ke Warung Jawa milik Mba Widya..letakya sekitar 50 meter dari Masjid, kedai makan halal yang saya temui di Sapporo.

saya cerita mba Widya, mba Widya itu warga Indonesia, tepatnya Malang yang sudah lama tinggal di Jepang..ya sekitar 13 tahun. semenjak 2001. gileeeee...dan yang aku salut darinya adalah kemampuannya dalam berbahasa Jepangnya. udah kayak pake bahasa jawa aja..saya cuma melongo kalo liat mba Widya berinteraksi dengan customer Jepangnyaaa...jadi kepengen gitu belajar bahasa Jepang...hiks
Mba Widya menikah dengan seorang Mualaf Jepang...Alhamdulillah yaa, seneng bisa denger kabar dan cerita yang luar biasa ini...

Mba Widya sangat hangat dan ramah sekali, sesekali menyapa sudah terasa kelembutannya, sangat komunikatif dan interaktif..dalam hati "pantas saja, banyak temennya, ndak hanya orang Indo..tapi orang Jepang juga"...dan ada salah satu orang Jepang yang lumayan mengerti dan bisa speak bahasa Indonesia..aduuh saya lupa siapa namanya...yang jelas temen deketnya mba Widya.
zzz
Foto bersama teman Jepangnya Mba Widya yang paham bahasa Indonesia

bersama Mba Widya (owner Warung Jawa)

malam itu, malam pertama di Sapporo setelah sholat Maghrib di Masjid, Saya, Ardhi, dan Mas Syahrul menuju "Warung Jawa" nya mba Wid...sesampainya saya memesan Mie Rebus Bakso, menu yang pas setelah berkelut dengan dinginnya salju di Sapporo kala itu..keliatan kampung banget, ndak dimana mana, makannya Mie..tapi melihat beberapa menu, memang saya klopnya di Mie Rebus..berbeda dengan Ardhi dan Mas Syahrul yang memesan dengan menu yang berbeda. sembari makan malam pun, Mba Widya dengan karakternya yang komunikatif, selama kita makan mba Widya ini dengan supelnya menceritakan apa apa saja, juga menjawab beberapa pertanyaan yang kami sampaikan...saya yang kepo, super kepo, yaaa ngepoin mba Wid..hehe (cah aneh, kepoan!! gumam dalam hati)..haha karena memang tertarik dengan cerita mba Wid..

sepanjang kami berinteraksi-pun beberapa customer Jepangnya datang, terlihat sangat sudah akrab sekali antara mba Wid dengan mereka, seperti sudah pelanggan setia..pelanggan warung Jawa..Luar biasa deh...
oh ya, cerita mengenai tempatnya, di sana tempatnya simpel banget, bernuansakan Indonesia..serasa jadi di Indonesia beneran, ditemukan juga berbagai macam produk di Indonesia dengan berbandrol kan YEN, haha..ada asam jawa, tempe, mie asal Indonesia, kecap, dan apapun itu berbau Indonesia, begitu juga dengan menu menu yang tersedia. 

Di Warung Jawa Mba Widya

Mas Syahrul, dan dibelakangnya adalah Costumer Jepang

Sekilas tata ruang Warung Jawa (Tak berasa seperti di Jepang)

Sekitar sejam kami disana. tak terasa waktu sudah mulai masuk waktu Isya, dan kami-pun bergegas kembali ke Masjid sembari menunggu waktu Adzan Isya, dan benar saja sesampainya kami di Masjid, beberapa jamaah pun sudah menyibukkan diri mengambil air wudhu. ada orang Mesir, Afghanistan, Malaysia, dan macem macem sepertinya...yaaaa mereka adalah mahasiswa muslim Hokudai.

selesai jamaah, kami pun (Saya, Ardhi, Mas Syahrul, dan Pak Feblil) sesekali ngobrol di Masjid sambil berkemas, saya pun mulai siap menyeret Koper saya yang beratnya sekitar 21 kilo, saya juga bawa tas ransel, juga tas kecil, aduuuh rempongggs deh pokoknya...di sepanjang jalan menuju apartemen pun kami sempatkan ngobrol di Jalan, saya yang berkali kali melontarkan pertanyaan ke Pak Feblil sembari menyeret koper, dan sambil bercandaan juga sama ardhi lempar lemparan saljuuuu...(Sedikit nyebelin, tapi banyak senengnya)..salju hanyalah salju, sesuatu yang lembut, bersih, putih, dan suci pastinya..jadi yaa, saya ndak takut di lempar lemparin salju..haha

sesampainya di Apartemen, saya pun langsung istirahat duduk, sambil bergiliran mandi.. apartemen pak feblil ada di lantai 4. dan luamayan jadi tempat yang hangat melindungi dari dinginnya salju pada saat itu...Pak Feblil pun sepertinya sudah menyiapkan makanan nasi beserta opor ayamnya.......Alhamdulillah...gumam dalam hati, makan lagi??haha...ya gimana?masa rezeki ditolak?opor ayam dan nasi di Jepang gituuuu, buatan Pak Feblil sendiri..lumayan menghantarkan kami untuk istirahat.

oh iya, awalnya kami berencana ingin mengunjungi Yukimatsuri (Festival Salju Terbesar di Dunia)..yang memang di Sapporo, sekitar 5 sampau 7 menit kalo menggunakan kereta...kebetulan Mas Syahrul besoknya sudah harus kembali ke tempat asalnya..hehe...unfortunately, saking cakepnya kami, kamipun berubah pikiran untuk istirahat saja pada saat itu...
kami pun istirahat sekitar pukul 11 malam waktu Jepang...

Besoknya, 
07 Februari 2014
Kamipun pagi pagi menuju ke Masjid Sapporo, dengan suhu paling ekstrim, minus 20. ya..minus 20..suwer!! percaya kan?percaya yaa...hehe, guwe beneran ngomong, minus 20. can you imagine?what a cool at the time?..sudahlah..sudah berlalu juga kok..

Pak Feblil jadi imamnya..sekitar sepuluh jamaah datang pada saat itu, tidak seramai jamaah pada solat isya ataupun maghrib pada hari sebelumnya...

setelahnya, kami tidak langusung ke apartemen melainkan sambil menunggu pak Feblil, saya pun membaca beberapa ayat suci Alquran pada saat itu..

kembalinya di Apartemen, dengan bergegasnya Pak Feblil, beliau langsung menyiapkan sarapan pagi..buru buru juga Pak Feblil berpamitan kembali melakukan aktivitas akademiknya, yaitu ngeLAB di kampus, bersamaan dengan mas Syahrul yang sekalian pamit kembali ke tempat asalnya.

saya dan ardhi di apartemen, sembari make a perfect presentation slide, Ardhi malah ngebo (Red.tidur,molor).. memang asyik sih tidur habis shubuh itu, apalagi pas winter, yaa jangankan winter, di indonesia pun begitu kok..haha..

sampai pukul 11 kami di apartemen, dan pukul setengah 12 kami pun bergegas ke Masjid Sapporo untuk menunaikan sholat Jumat, karena bertepatan pada hari Jumat waktu itu, dan ini merupakan pengalamanku sholat Jumat di Jepang untuk kedua kalinya...setelah pertama di Septemeber 2013 lalu, saya sholat jumat di Kobe Mosque (Masjid tertua di Jepang). dan yang keduanya sholat di Sapporo ini..
sambil dikejar waktu, kamipun berjalan menuju masjid yang berjarak sekitar 300 meter dari apartemen PAk Feblil, dan pas banget HUJAN SALJU (it was also the first, the first experienced the snow rain)..dengan bergaya dikit lebay, saya mengabadikan moment itu dengan merekamnya menggunakan kamera video di HP saya..

kami pun sholat Jumat, dan alhamdulillah bisa mendengarkan khutbah jumat berbahasa inggris di mana disampaikan oleh khotib berbaju PINK, rasa rasanya dari timur tengah kalo aku perhatikan dari logat penyampainnya. agak belakang shaf saya, karena memang datangnya juga agak telat yaa..saking senengnya buat video di jalan..Astaghfirullah..

alfin, fajar, dan sony mereka tidak sempat sholat jumat, sesampainya di masjid, sholat jamaah sudahs selesai dilakukan..mereka bertiga dan nurma ditemani oleh Hiro san. siapa dia? Hiro-san ini orang Jepang yang baik yang mau menampung Nurma dkk..dia lucu, tinggi, agak kurus, dan Jepang banget..hehe..mereka pun pamit pergi..sebelumnya kita foto bareng dulu..haha

kemudian saya dan ardhi bergegas ke kampus hokkaido yang berbalutkan salju..
sekitar satu kilo kita berjalan kaki, ini serunya...di jalan kita foto foto dan berkenalan dengan mahasiswa teknik lingkungan asal jepang yang jalan berlenggang menuju kampusnya..saya dan ardhi mencoba berinteraksi dan bertanya tanya menggunakan bahasa inggris...dan sekali lagi, mesti harus wajib ekstra jelas kami berbicara menggunakan bahasa inggris, karena yaitu..orang jepang agak susah menerima bahasa inggris...tapi syukurunya, mereka memang diciptakan untuk menjadi orang yang super ramah dan helpful..dengan sabarnya sembari menebar senyum, cewek jepang itu tak lelahnya melayani kami bertanya dan bercakap-cakap..ya percakapan sederhana...aku lupa cewek imut itu siapa namanya..:D
selesai berpamitan pun...disinilah serunya kami, saya dan ardhi...We walked around to Hokudai,  berbalut salju..dan tebel banget..menurut ardhi, suhu pada hari itu terasa lebih dingin dan ekstrim..buat tangan jadi beku, dan bibir pun susah digerakkan, agak kaku gitu..hihi..siapa yang mengira bahwa sedingin apapun salju waktu itu, tidak menyurutkan kami untuk tetap mengelilingi Hokudai, dan kami mengambil beberapa video di sana..juga foto, sayang sekali..kami hanya mengandalkan kamera handphone saja..tapi yaa lumayan lah, daripada ndak ada sama sekali...hehe, tetep bersalju dan dingin, dan alhamdulillah otak saya tidak berasa beku..haha jadi inget ketika membaca status teman saya di facebook yang mengunjungi suatu negara di asia selatan yang tidak terlalu populer, sebut saja negara X, He wrote the status "Suhu 9 derajat = otak beku "
hahaaaaa....lebay, lebay dan satu lagi it is to muchh..kalo otak beku, berarti it did not work, lucu, dan sempat ketawa kalo inget itu..geli geli gimana gitu, buat status mbok ya ndak pikir..haha..ya walapun pake majas, tapi ndak usah lebay juga..hahaa...upss sorry..ya ma'lum lah.. a lil bit ..belum minus, baru 9 derajat..haha..sudah sudah..ayo kita lanjuuuuttt...oh iya, berikut foto fotonya yaa...hopefully it entertains you all guyss


Bergaya memeluk salju :P

I was in action

 Di depan Hukudai

Di depan kampus Hokudai


Selesai menikmati pemandangan di Hokudai, kami berencana jalan jalan di sekitar Sapporo, Sapporo Eki adalah sasaran kami berikutnya, Wisata Kuliner gitu, kawan kawan sekalian jangan mikir kalo stasiun di Jepang sama dengan stasiun di Indonesia ya..hehe, karena jauh banget, di Jepang, stasiun itu keren banget, ada Mall, Ratusan Resto, Internet Coner, Book Store, Mini Market, Entertainment Shop, dan banyak banget deh...hehe..dan kita kesana setelahnya...mencicipi banyak makanan dengan gratis..yaitu mencicipi semua tester makanan..haha..surga banget buat ardhi yang suka makan..menyantap banyak sushi gratis..yang namanya tester mestinya kan satu atau dua kali saja..tapi haduuh ma'lumin saja lah...
saya yang suka cokelat, sesekali mencicipi tester cokelat yang menurut saya kalo saya harus beli dengan harga selangit..haha..lumayan lah..dan saya suka mencicipi tester seafood..salmon, dan berbagai macam product seafood yang dikemas dalam berbagai aneka rupa dan bentuk..

belajar baca Kanji ..haha (mikir berkali kali)

di Eskalator  (Sangat Rapih barisnya, mesti gitu!!)

Di Lantai yang paling puncak (Sapporo Eki)

Cuma Foto doank

salah satu makanan (Ebi Furai) yang testernya aku cicipi :D
Sampai sini kawan..mudah mudahan bisa paham ya..dan bida menghibur, ini baru hari ke-2 saya di Jepang, besoknya adalah acara HISAS 11 di Hokudai...kawan kawan sekalian bisa menunggu tulisan tulisan saya selanjunya ya...masih banyak beberapa cerita seru lagi nantinya..saya buat runtut..supaya bisa dinikmati bacaanya..hehe

terimakasih banyak yaa kawan..

Open Your Eyes to The Beauty Around You
Open Your Mind to the Wonders of Life
Open Your Heart to Those who Love You
and Always be True to Your Self

See You Bye..

Thursday 27 February 2014

JAPAN part II (it is not a purpose I have ever listed before, just brilliant chance to be experienced by heart)

Bismillahirrahmaanirrahiim...
Qaala Robbish Raalii Shadrii Wayatsirlii amrii Wahlul Uqdhtammillitsaani Yafqahuu Qawlii

Terimkasih sudah mampir ke blog saya, yang sudah lama tak terisi lagi untuk waktu yang cukup lama..
terimakasih juga saya ucapkan kepada beberapa pihak yang sudah me-request saya untuk bisa sharing pengalaman yang sudah saya alami, dan pihak yang sudah memotivasi saya untuk kembali menulis lagi..(it is caused of you guys, thank a bunch for nice motivation you have given to me, hopefully all of my writings can be an inspiring story motivating people who read this blog).

Setelah entah beberapa bulan bahkan beberapa tahun yang lalu saya menulis cerita tentang Mawapres (Mahasiswsa Berprestasi), Pengalaman saya mengikuti AMUNC 2012 di Melbourne, dan beberapa tulisan saya yang lain, untuk yang ini saya ingin menuliskan segelentir cerita ketika saya di Jepang untuk kesempatan yang kedua, saya pertimbangkan untuk tidak menulis cerita saya di Thailand, atau ketika saya di Jepang untuk pertama kalinya terlebih dahulu, karena beberapa alasan dan pertimbangan, satu diantaranya adalah permintaan terbanyak dari adik adik mahasiswa di FPIK Undip khususnya, dan juga beberapa dari adik adik di Unnes yang meminta saya untuk sharing dan cerita pengalaman saya mengingat kembali dan bercerita akan perjalanan saya Jepang untuk yang kedua kalinya (Februari 2014), dan karena itu yang paling hangat hangatnya, yang sangat besar sekali kemungkinannya bagi saya untuk bisa kembali bercerita as compare my several experiences (Thailand misalnya, ketika saya mengikuti The Fifth International Youth Peace Ambassador). tapi tetep someday saya akan menulis untuk itu..

singkat cerita..
malam itu saya mendapatkan infromasi tentang salah satu scientific meeting di Hokkaido University, HISAS (Hokkaido Indonesian Student Associations Scientific Meeting) ke 11. sebuah annual event yang diadakan oleh PPIJ (Persatuan Pelajar Indonesia-Jepang) Hokkaido. selalu di Sapporo tempatnya, kampus utama Hokkaido University. saya dapatkan infromasi itu dari dosen saya yang kebetulan sedang menempuh studi disana, sebut saja Bapak Eko Susanto, S.Pi.,M.Sc.,Phd (Amiin). salah satu dosen kebanggan yang dimilki oleh Undip, FPIK dan khusunya oleh PS Teknologi Hasil Perikanan Undip. jelas saya tertarik acara itu, selang beberapa minggu atau beberapa bulan lamanya setelah saya mendapatkan informasi itu, saya langsung pasang strategi, what a strategy??
strategi yang pertama adalah segera menyelesaikan penelitian, strategi yang kedua adalah mengumpulkan data penelitian, menganalisis, dan mengolahnya menjadi sebuah abstrak, kemudian membuat abstrak penelitian seadanya. dan saya kirimkan untuk bisa diseleksi oleh panitia HISAS 11. dan alhamdulillah, selang beberapa minggu kemudian nama saya masuk dalam selected participant. begitu juga dengan LoA (Letter of Acceptance) nya. bersama ke sebelas delegasi Undip yang lain akhirnya saya pun menekadkan niat untuk bisa berangkat kesana..Hokkaido I am Comming!! (teriak saya dalam hati, dimantapkan dengan niat dan usaha) juga dengan DOA...(yaa, doa pastinya!!). karena itu kekuatan utamanya.
di waktu yang sangat mepet sekali, kurang dari sebulan saya harus menyiapkan segalanya. menyiapkan berapa banyak biaya yang akan dibutuhkan. dan juga perisiapan didalam menyajikan presentasi atas Hasil penelitian saya. dan alhamdulillah saya ucapkan semuanya diberikan jalan kemudahan oleh NYA.
Dalam waktu tiga mingu itu saya mampu mendapatkan dana, sekitar 90 persen. ya 90 persen!.
begitupun persiapan dalam presentasi, saya siapkan berjalan seiring dengan saya (raising fund). where there is a will so there is a way guyss...percaya Allah itu baik, percaya Allah itu pemurah, dan Bijaksana. selagi kita percaya, mantap dan berusaha pasti dilapangkan jalannya, sesempit dan semepet apapun, Allah Lapangkan semuanya. berat memang bagi saya mencari dana, seorang mahasiswa yang notabenya adalah mahasiswa tingkat sangat akhir (semester 9), angka 9 inilah yang menjadi pertimbangan bagi saya, layak atau tidakknya mendapatkan bantuan financial dari berbagai donatur. pokoknya diusahakan dulu, diikhtiarkan, dan dibarengi doa, dan semua sudah ku buktikan kebesaranNYA.

Yes, I got this chance, second chance to touch down Sakura Country.

Undip Delegates for HISAS (Hokkaido University)
the picture was taken at Rector Building (30 January 2014)

Bedanya adalah untuk keberangkatan saya ke jepang kali ini adalah pada saat winter, beda dengan pengalaman saya ke Jepang pertama, yaitu peralihan dari Summer ke Autumn. winter di Jepang itu sangat Unik, tidak semua daratan Jepang berbalutkan salju. hanya beberapa saja yang berbalut salju, Sapporo misalnya, ibu kota Hokkaido Perfecture, yang kita tahu letaknya adalah paling utara. wajar saja kalo saya langsung drop out (Red.sakit) setelah beberapa hari disana. minus 20 adalah puncaknya, puncak suhu yang sudah saya rasakan di sana. pada saat ingin sholat Jumat ke Masjid Sapporo (Hari Kedua di Jepang).

itu sekilas ya, saya jelaskan Jepang dan winternya.
ayoo lanjut lagi.

5 Februari 2014
saya, Fajar, Alfin, Sony, dan Nurma sudah bersiap untuk kesana..kemana?ke Jepang?
beluuum..ke Jakarta dulu laah :P karena kami memilih rute Jakarta-Kuala Lumpur, Kuala Lumpur-Osaka. haha..kawan kawan pasti bisa menebak saya dan kawan yang lain memakai maskapai apa.
dari Semarang ke Jakarta kami memilih perjalanan menggunakan kereta. sekitar 7 sampai 8 jam perjalanan kami di kereta. sesampainya kami disambut dengan rintikkan air hujan di stasiun PS. Senen Jakarta. dan kami pun langsung ke rumah salah satu teman kami dari IPB yang mana dia juga salah satu peserta terpilih HISAS 11. Ardhi namanya, mahasiswa jurusan Biokimia IPB angkatan 2011. sejarah kita mengenal ardhi pun sepertinya layak ditulis dalam blog..haha..bolehlah nanti, sekalian saya tulis pengalaman saya membuat visa Jepang di Kedubes Jepang. yaa sekaligus sebagai info bagi kawan kawan yang mau buat visa ke Jepang. Gratis looh..haha, asal memenuhi berbagai syarat.

lanjutt yuuk..

di rumah ardhi, kita sudah disiapkan sarapan oleh mamihnya ardhi yang super duper baiknya...haaa..di rumah ardhi serasa di rumah sendiri, dengan kerempongan kita semua, kita bisa makan, ketawa, bercanda, mandi, bolak balik kedalam rumah, bahkan bisa menyetrika baju (sungguh rempong deeh).haha..siapa coba yang berani beraninya setrika baju?hayoo tebak siapa?jawabannya adalah.....(gueeee)....hahaha, tidak usah lah ya saya ceritakan kenapa mendadak setrika baju..wkwkw.

udah gitu ada beberapa diantara kita merempongkan diri  buat foto copy paspor lah, inilah itulah, bahkan cetak kartu nama....hari giniiiii, masih cetak kartu nama, kemana aja kemarin kemarin??haha...
tapi ya emang gitu kok. ada ada sajah..haha..

4 jam sebelum kita tak off, kita pun melanjutkan perjalanan ke Soekarno Hatta Airport (CKG). saya, ardhi, dan sonny ada dalam satu taksi, sedangkan alvin, nurma dan fajar ada dalam satu taksi lainnya. bedanya adalah alvin, nurma, dan fajar langsung ke airport menggunakan taksi. tapi aku, ardhi, dan sonny masih merempongkan diri mencari money changer di daerah Jakarta Selatan...aduuh remppong, bukan saya yang rempong, pasalnya saya sudah cukup memegang uang YEN. tapi sonny yang masih merempongkan diri itu..haha..beberapa dari money changer kita datangi. disisi lain, kerempongan lain pun datang dari pihak nurma, alvin, dan fajar. mereka tidak sekali kali, melainkan berkali kali menelpon.."mas idan dimana?,kita sudah sampai airport niih...takuut ditinggal mas idan...mas idan cepetan yaaaah"..haha..dasar anak SD..(Upps, Piss)..

Waiting for take off at Soekarno Airport (CKG)


setelah yen didapat, saya, sonny, dan ardhi pun melanjutkan perjalanan menggunakan DAMRI ke Bandara, it took one hour, lebih cepat dari biasanya...sesampainya di airport kami sudah ditunggu sama si adik adik.

maaf ya kawan..jika saya terlalu bertele tele nulisnya...tapi itu memang prosesnya...haha, be patient please..

Sebelum meninggalkan Indonesia, saya berusul untuk bisa makan nasi terlebih dahulu. dan kami pun makan di salah satu resto yang ada di terminal 3. pesawat kami take off pukul setengah 5 sore untuk menuju ke Kuala Lumpur. sekitar pukul setengah 8 malam waktu Malaysia, kami transit sebentar sembari sholat dan istirahat sebelum terbang ke Jepang. lumayan lama kami menunggu, sekitar lima sampai enam jam kami menunggu.
benar saja pradugaku, disana (KL airport) kami bertemu dengan beberapa delegasi dari Universitas lain, seperti halnya dari Unair, Unpad, dan UI. jelas kami langsung berinteraksi, setelah beberapa waktu kami hanya berkomunikasi lewat Facebook, sebut saja Aldi dari UI, spontan dia menyapa saya setelah saya selesai sholat di praying Room..rasa rasanya wajah saya sudah sangat familiar dan terlalu terkenal diantara yang lain..haha (PD lebih baik daripada minder lhoo :P).
sesaat kemudian, setalah kami bercanda tawa, saling berinteraksi, posisinya dalah kami masih jaim jaiman..haha..tapi itulah serunya guys, selain ketemu dengan peserta delegasi HISAS, saya pun bertemu dengan mahasiswa dari UNRI yang akan mengikuti acara di Filipina, sama halnya dengan saya, dia (Rifki) pun transit di KL sebelum ke Manila. 
Airbus yang super besarpun sudah menunggu kami, setelah kami checkin, kami mengantri untuk bisa menempati seat kami masing masing. berbeda dengan pesawat dari Jakarta ke KL, pesawat yang satu ini berukuran lebih besar, dan sudah berisikan manusia dari berbagai macam penjuru. tak jarang saya mendengar percakapan menggunakan bahasa asing, (bahasa Inggris, melayu, jepang, dan china) mungkin di bagian awak airbus yang lain ada juga yang menggunakan bahasa yang lebih aneh..haha..
saya pun mendapatkan seat pas di tengah, diapit oleh wanita paruh baya Jepang yang super duper nyebeliiin...kesenggol sedikit tangannya langsung melotot, OMG, masih ada ya, orang jepang macam ini..haha..dan lain di sebelah kanan saya adalah mas Fauzi (kalo tidak salah namanya) yang sudah lama kerja di Jepang. mas Fauzi ini menurut cerita telah berkunjung ke Bandung, tempat isterinya tinggal. orangnya ganteng, baik, dan ramah...ya seimbang lah, diapit dua orang yang berbeda karakter...haha..setelah saya kepoin masnya, mas fauzi ini pulang ke Indonesia dengan tujuan melakukan program bayi tabung dengan isterinya..ya beliau sudah mendambakan seorang anak, namun Allah belum membrikan rezeki itu, mengikuti program itu merupakan salah satu ikhtiarnya untuk mendapatkan seorang anak, tegasnya. 

Di KIX Kansai International Airport (Osaka, Jepang) (06 Februari 2014)

Kenarsisan dari masing masing delegasi dimulai disini..termasuk saya salah satunya, yaa walaupun sebenarnya saya sudah pernah berfoto di tempat itu, September 2013 yang lalu..coba bandingkan yaaa..
Di  KIX Kansai International Aiport (Osaka, Japan) (September 2013)

Naaah...iya kan?haha...coba bedanya apa?beda kostum saja kan?hehe :P
ada juga foto bersama dengan delegasi Undip dan IPB..coba dicek
Sony, Alvin, Fajar, Ardhi, Saya





foto disamping itu diambil oleh Nurma, salah satu delegasi Undip dari Jurusan Kimia, kasian dia tidak bergabung, pasalnya dia cewek sendirian..haha..diskriminasi banget..

nah disinilah kita berpisah, dibagi bagi grup, sedih banget rasanya, saya bersama ardhi hanya punya waktu yang singkat, karena antara arrival time kami dari KL ke Osaka sangat mepet sekali dengan Departure Time dari Kansai ke Sapporo..saya dan Ardhi pun berburu waktu, eh salah maksudnya mengejar waktu checkin, karena hanya selisih sejam setengah saja..kami harus segera berpindah terminal dari terminal satu ke terminal dua, terminal dua di KIX merupakan terminal untuk domestic flight..saya dan ardhi-pun kerap berlari larian..kemudian kami dipindah ke terminal 2 menggunakan shuttle bus yang tersedia dan sudah menunggu di halaman belakang KIX terminal 1..setelahnya kami pun check-in di counter Peach yang serba PINK..hihi,,pas banget dengan karakternya Ardhi...(Uppss)
oh iya..kenapa antara saya dan delegasi lain terpisah?itu karena kita punya jadwal penerbangan yang berbeda, alvin dan kawan kawan memilih penerbangan jam setengah 5 sore..beda dengan saya dan ardhi..saya dan ardhi memilih penerbangan jam 10 pagi waktu Jepang. lebih awal dari alvin dkk




serba PINK kan? pesawatnya, dan brand nya memang PINK..itulah peach..domestic flight yang dimiliki Jepang..menurut salah satu pengakuan temen saya di Jepang, peach merupakan the cheapest domestic flight di kelasnya...memang iya sih, pesawatnya murah, tapi nyaman, bersih dan pelayanannya lumayan...
dan cara checkin nya sedikit berbeda dengan checkin pada umumnya...ini saya baru tau sih, hehe..mungkin kawan kawan sekalian pernah merasakan proses pencetakan secara otomatis di boarding pass printer dekat dengan counternya..ya tinggal scan barcode booking yang ada di print booking milik kita...nanti secara otomatis akan keluar boarding pass sheet seperti ini nih...

Peach Boarding Pass 
ada hal menarik yang perlu saya ceritakan disini...setelah proses checkin selesai, kami pun langsung menuju ke gate pesawat yang akan kita tumpangi, sekitar setengah jam saya dan ardhi menunggu disitu sambil istirahat laah...dan setelahnya kita pun make a line untuk masuk ke dalam pesawat...ini hanya kejadian pada saya, saya di stop dan tidak diperkenankan masuk, ketika boarding pas paper saya di scan di layar komputer, ada something yang membuat saya tidak diizinkan, sehingga petugas dari peach mempersilahkan saya untuk menunggu di tempat tertentu di luar barisan antrian...perasaan was was datang pada saat itu, what happend..what going on??berkali kali saya membisik dalam hati...petugas bilang, "sorry sir there is problem in your baggage,so please just waitet a minute..."
saya pun berbisik, aduh jangan jangan ketauan deh kalo saya bawa liquid banyak..dalam hal ini adalah 3 botol madu yang kalo ditotal lebih dari 500 ml..atau karena bla bla bla...mikir berkali kali kenapa..." pasalnya hanya saya satu satunya passenger yang kena masalah itu...
beberapa saat pun saya dipanggil dan ditunjukkan bahwa koper saya ada kerusakan di bagian roda...pihak peach ingin menyampaikan bahwa kerusakan itu diterima sebelum proses checkin...
alhamdulillah, ternyata karena itu saja...lega rasanya...bercampur takjuuub...pelayanan yang luar biasa...kereen dehh pokoknya...ini maskapai yang katanya paling murah di Jepang..tapi pelayanannya serasa seperti Singapore Airlines atau GIA saja...ahhhhhhh dalam hati....madu aman..koper aman..titipan aman...haha

Pukul 10 waktu Osaka, saya dan ardhi pun bertolak ke Sin Chitose (Sapporo), perjalanan sekitar 2 jam dari Kansai ke Sapporo, bisa dilihat kawan kawan sekalian, ada hal yang menarik ketika saya landing di Airport ini...apa coba?tebak...haha...saljuuuuuuu...it was just the first, first time see the white and soft snow, bisa dilihat pada foto berikut, asli saya ambil dari kamera Handphone saya..
Sin Chitose (Chitose Aiprort, Sapporo, Japan)


Sin Chitose (Sapporo, Japan) (06 February, 2014)
Personal document



















sesampainya disini, saya sampai tidak memperdulikan ardhi dimana?haha..saking takjubnya melihat salju secara langsung, kalo saya kampungan, mohon maaf ya..haha, tapi memang itu adanya. saya keluar dari pesawat saya langsung mengambil beberapa foto dari balkon bandara. cukup lama saya disini, sampai semua penumpang pesawat habis semuanya..apa yang terjadi kawan?ternyata teman saya ardhi mencari cari saya dengan ekpresi kebingungan..haha..dia pun sudah menunggu di baggage claim. untuk mengambil bagasi.

Hokkaido...I am coming 

Setelah itu kami pun menuju ke Railway sekitar bandara, kami memutuskan untuk menggunakan JR menuju sapporo, kawan kawan sekalian, hanya sekedar info saja, JR, Nankai, dan apa lagi satunya saya lupa, merupakan nama kereta domestik yanga da di Jepang, menurut info dari waco san teman saya di Kobe, nama nama itu merupakan nama nama perusahaan di bidang transportasi khusus kereta di Jepang. dan itu milik swasta katanya, kenapa demikian?Waco san menjawab, karena pemerintah jepang tidak bisa mengcover itu...masa iya?terkejut saya ketika Waco san menjelaskan itu..haha..Jepang gitu looh :D

Perjalanan sekitar satu setengah jam..ada yang unik disini, karena kita (saya dan ardhi) merasa kebingungan dengan instruksi di kereta yang menggunakan bahasa Jepang, saya yang bermodalkan buku bahasa jepang seadanya, berkali kali menanyakan kepada orang Jepang di kereta. 
saya: Hallo, saya mau turun di Sapporo Eki (Stasiun Sapporo), kira kira berapa lama ya?dan berapa stasiun lagi?
Wanita Jepang 1 :hmm...hmm..
saya: can you speak english??
Wanita Jepang 1 :no..sorry :D
saya : okay okay, no worries, thank you..
Wanita Jepang 2 : Do you want to go to Sapporo Eki?I will go to Sapporo Eki, just wait about 5 stasiun again, you can follow me.
saya  : okay thank you..
Wanita 1 : sorry sorry..(meminta maaf kepada Orang Jepang 2)
 dan kami pun saling lempar senyum...
itu salah satu karakter orang jepang yang saya temui, helpful banget...mereka yang tidak bisa berbahasa inggris masih mau meminta maaf, karena tidak bisa membantu kami yang bertanya-tanya..(Luar biasa...Subhanallah..) inilah yang saya saya kagumi dan saya rindukan dari Jepang...orang orangnya, yang sangat friendly, respectful, helpful.
siapa coba yang tidak terharu?
dan saya pun mencoba berinteraksi dengan wanita Jepang itu (Orang Jepang 1), sekali lagi dengan bermodalkan buku saku berbahasa Jepang sederhana yang saya bawa. terlihat sangat pemalu dan merasa bersalah wanita itu, karena tidak bisa berbahasa inggris, dengan percakapan sederhana saya pun mengulurkan tangan saya seraya memberi kartu nama yang saya punya. 


saat di JR 
Di sepanjang jalan saya melihat kanan kiri lewat jendela hamparan salju yang begitu menawan..dan saya pun ungkapkan ketakjuban saya sesekali kepada teman saya ardhi..ardhi-pun demikian..
Singkat cerita, kami (saya dan ardhi) sampai di Sapporo Eki..dan kami pun langsung menuju ke North Gate Sapporo Eki..disinilah kegirangan kami berdua merasakan dinginnya Sapporo dan merasakan lembutnya salju di luar stasiun, sampai sampai kami lupa siapa yang akan menjemput kami, dan bagaimana selanjutnya menuju Appartement tempat tinggal kami nantinya..."yang penting foto foto dulu dhi...salju ini..haha, urusan siapa yang jemput, belakangaaaaan" haha, ungkapku saat itu..


Saya dan Ardhi (di halaman North gate Sapporo Eki)
Begitulah kami, mengambil beberapa foto berlatar belakang salju...sambil merasakan atmosfir dinginnya salju...
setelah puas mengambil beberapa foto, dan sudah merasakan kedinginan, kamipun kembali masuk ke staisun dan mencari makanan, yaa makanan seadanya dan pengganjal..sebenernya saya tidak terlalu menghiraukan makan pada saat itu, yang saya pikirkan adalah bagaimana caranya kontak dengan delegasi Undip yang berencana menjemput kami. 
dan internet corner adalah yang saya temui pada saat itu, sehingga saya bisa kontak dengan Pak Eko..sekedar menanyakan alamat Pak Feblil, dan saya pun mendapatkannya, langsung saya catat di belakang kertas presentasi saya..haha..kertas yang saya bawa, dan berisikan PPt presentasi yang dijadikan sebagai properti latihan presentasi...dengan bermodalkan itulah kami keluar dari stasiun..dan menuju Sunkus
Sunkus 
Di sunkus saya membeli makanan, semacam nasi berlaukan salmon dan telur ayam..lumayan enak dan sesuai dengan lidah saya. kembali saya dan ardhi melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyeret koper kami masing masing, suhu pada saat itu adalah sekitar (-15 derajat Celcius). bisa dibayangkan?untungnya berbekal long jone dan baju rangkap empat sudah saya siapkan dan sudah saya kenakan pula saat di Malaysia..haha..

Berbekal alamat yang saya catat itulah kami mendapatkan Apartement Pak feblil..dibantu juga dengan orang Jepang yang super baiknyaaa....yang membantu kesana kemari demi membantu kami mendapatkan alamat itu...setelah mendapatkan Apartemen Pak Feblil, kami pun tidak langsung masuk, akan tetapi kami mencari alamat Sapporo Masjid, karena menurut informasi dari Pak Eko, Pak Feblil mesti ada di Masjid seketika sudah masuk waktu sholat. pada saat itu sekitar waktu maghrib menjelang isya..dan kami pun menemukan Masjid Sapporo, tapi apa yang terjadi?sekitar 50 meter menuju Masjid, saya berpapasan dengan Pak Feblil di Jalan, saya ingat dengan wajahnya dari akun facebook beliau, spontan saya pun menyapa Pak Feblil yang hendak menyebrang dan hendak menuju Lab di Kampus mengenakan sepeda....alhamdulillah ketemu juga dengan pak Feblil. saya sangat merasa tenang pada saat itu..bersyukur..perkenalan pun dimulai saat itu..sambil berbincang sebentar saja.
Pak Feblil pun melanjutkan perjalanan ke kampus, dan beliau menyarankan kami untuk pergi ke Masjid terlebih dahulu untuk sholat, dan Pak Feblil akan kembali ke Masjid pada waktu isya..
kami (saya dan ardhi) menuju ke masjid untuk menunaikan sholat maghrib dan isya, disana saya disambut oleh beberapa mahasiswa S2 dan S3 dari Indonesia...
oh ya sebelumnya saya jelaskan siapa itu Pak Feblil...beliau adalah dosen UNRI yang sedang melanjutkan tugas belajar untuk menempuh tittle doktornyadi Hukudai, sebutan untuk Hokkaido University.. beliau mengambil program Engeneering. beliau sangat ramah, baik, sedikit pendiam dan sangat santun, puji syukur alhamdulillah saya mendapatkan bantuan penginapan 3 hari 3 malam di Apartemennya Pak Feblil..tidak mengeluarkan biaya sama sekali, kami pun disuguhkan makan tiap waktu..terimakasih bapak...
saya banyak mendapat pelajaran, dan banyak ilmu dari bapak..alhamdulillah wasyukurillah...
berkat Pak Eko juga saya bisa kenal dengan beliau, Pak Eko sudah membantu mencarikan tempat selama di Sapporo..terimakasih juga buat Pak Eko...

Selalu ada jalan kebaikan ketika niat kita baik..niat yang tulus mencari ilmu, mencari pengalaman..selalu ada pertolongan Allah ketika kita senantiasa percaya akan kebesaran dan kemurahanNYA..Allah itu maha baik..maha bijaksana, maha pelindung, maha penolong, dan maha pemberi kemudahan..
Fainna ma'al 'usriyusraan inna ma'al usriyusraan...

Pak Feblil, Ardhi, dan saya

Kenampakan Apartemen Pak Feblil dari Luar

di bawah temperature board (Sapporo)

Masjid Sapporo (tempat dimana mulsim di Sapporo berkumpul untuk beribadah, khususnya Mahasiswa Muslim Hokudai)

Pintu Masuk ke Apartemen Pak Feblil
Seperti itulah kawan, cerita saya seketika sampai di Sapporo, untuk cerita selanjutnya, cerita bagaimana acara HISAS berlangsung, bagaimana perjalanan saya ke Hakodate, Pengalaman di mana saya diuji dan dicoba (Sakit) akan saya tulis di blog selanjutnya...mudah mudahan untuk tulisan yang satu ini bisa menghibur, dan menginpsirasi..selain itu, saya juga akan berbagai pengalaman bagaimana cara membuat visa jepang dengan gratis, dan juga bagaimana kelanjutan cerita saya di Osaka setelahnya...
terimakasih kawan kawan sekalian...keep dreaming..Allah akan memeluk mimpi mimpimu...

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa

[artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah].

Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah. (Lihat Jaami’ul Ahadits, 6/257, Asy Syamilah)
Sanad hadits ini shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam tahqiqnya terhadap Shahih Ibnu Hibban.

Faedah singkat dari do’a di atas:
  1. Yang namanya kemudahan hanya datang dari Allah. Sesuatu yang sulit sekalipun bisa menjadi mudah jika Allah kehendaki.
  2. Hendaklah hati selalu bergantung pada Allah, bukan bergantung pada diri sendiri yang lemah. Jika hati terlalu yakin atau terlalu PD (percaya diri) sehingga melupakan Rabb di atas sana, maka sungguh urusan tersebut akan semakin sulit. Ingatlah bahwa barangsiapa yang senantiasa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan mempermudah urusannya.
  3. Manusia punya kehendak. Namun kehendak tersebut bisa terealisasi dengan baik dan sempurna, jika Allah menghendakinya. Oleh karena itu, hati seharusnya bersandar pada Sang Kholiq, Allah Ta’ala.
  4. Perlunya beriman kepada takdir ilahi dengan baik sehingga tidak membuat seseorang semakin sedih atas musibah atau kesulitan yang menimpanya.
  5. Takdir di satu sisi terasa menyakitkan. Namun jika kita memandang dari sisi lain, pasti ada yang terbaik dan hikmah yang besar di balik itu semua. Yakinlah!
Semoga kita bisa mengamalkan do’a ini di kala kita sulit dan di saat mengharap kemudahan dari Allah. Semoga sajian singkat ini bermanfaat.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.


sekian, wabillahi waltaufiq hidayah..tsummasalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh..

Achmad Wildan
(Di kosan, Jurang Blimbing, Tembalang, Semarang)
selesai menulis pukul 23.51 WIB
27 Februari 2014