Friday 14 March 2014

Ceritaku di Mawapres (Mahasiswa Berprestasi)

Bimillahirrahmaanirrahiim..
Qaala Rabbish Rahlii Shadrii Wayastirlii Amrii..
Wahlul Uqdhatammillitsaani Yafqahuu Qawlii..

Alhamdulillah, puji syukur Allah masih memberikan saya kesempatan untuk kembali menulis blog, setelah sekitar 2 minggu tidak lagi menulis blog kelanjutan kisah saya di Jepang kemarin..tapi pastinya, akan saya teruskan lagi pada kesempatan-kesempatan berikutnya.

Karena dalam kesempatan kali ini, saya akan berbagi sedikit tentang seleksi MAWAPRES atau mahasiswa berprestasi..uishh..mantap kan?kenapa saya menunda penulisan cerita saya di Jepang?karena ini momennya pas banget kalo saya nulisnya tentang MAWAPRES, sekaligus sebagai sarana berbagi informasi dan pengalaman saja untuk adik adik junior yang sedang mempersiapkan seleksi Mahasiswa Berprestasi dekat dekat ini.. Semangat ya!

Apa itu mahasiswa berprestasi?mahasiswa yang IPK nya tinggi kah, misal IPK sempurna 4,00?waw!! yang berkaca mata tebal kah, karena sering membaca buku literatur? (bukan baca komik loh!!!) yang sering ke perpus kah?atau mahasiswa organisatoris yang memegang banyak jabatan ini itu di kampus?hmm..apalagi ya?oh iya, apa mahasiswa berprestasi itu mahasiswa yang sudah berlangganan pergi keluar negeri untuk mengikuti acara acara internasional mewakili universitasnya?atau apa lagi?ada pendapat?atau mahasiswa yang punya setumpuk sertifkat penghargaan?

Semua pendapat itu wajar dan sah-sah saja, dan setiap orang pasti punya pendapat masing-masing mengenai Siapa itu Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES)? dan seperti apa mahasiswa berprestasi itu sendiri..dan pastinya bakalan berbeda pendapat masing masing personal..

Menurut teman saya yang ganteng yang kebetulan saat ini sedang berada di kos saya ketika saya menulis blog ini, sebut saja namanya Mochammad Luthfi Raditya, mahasiswa asal Cirebon, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan..menurut Upi panggilan akrabnya, Mahasiswa Berpestasi adalah mahasiswa yang aktif di kampus, mereka adalah mahasiswa yang sudah memberikan manfaat tidak hanya untuk dirinya, akan tetapi manfaatnya dirasakan oleh rekan rekannya, adik adik juniornya, untuk almamater kampusnya, dan mahasiswa yang memiliki visi dan misi yang jelas kedepannya, untuk dirinya dan untuk almamaternya.

Yang disampaikan oleh sohib saya, sah sah saja..seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa setiap orang memiliki pendapat pribadi untuk mengungkapkan definisi dari Mahasiswa Berprestasi.saya pun merangkum beberapa pendapat teman teman Mawapres Undip 2013, teman-teman yang saya banggakan..mereka adalah sosok sosok inspiratif yang luar biasa, dan sangat memberikan efek yang positif bagi saya pribadi setelah mengenal mengenal mereka semua..

Oke, pertama menurut teman, sahabat, sekaligus adik saya Arfika Putri Pertiwi Putri (Mahasiswa Berprestasi Utama, FISIP Undip). Fika berpendapat bahwa

Mahasiswa Berprestasi adalah mahasiswa yang aktif cari informasi, berorganisasi tidak hanya di dalam kampus akan tetapi juga di luar kampus, berani menciptakan mimpi, karena sejatinya mimpi itu tidak akan musnah, hanya saja berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya".


Alfi Rohmaniah (Mahasiswa Berprestasi, FPP Undip) "Mawapres itu harus berkarakter, jujur disiplin dan bekerja keras, karena  mawapres itu harus bisa jadi arsitek peradaban bangsa"..


dan jujur saja, saya merinding tiap kali menayangkan video motivasi di saat pendapatnya dik Alfi diputar..

sangat mengena sekali pernyataannya, seorang mahasiswa berprestasi itu harus jujur, disiplin, dan bekerja keras..dan harus bisa jadi arsitek peradaban bangsa..pemilihan katanya bagus, dan itu berhasil buat saya terinspirasi..seriously, thank dik Alfi...saya masih belajar untuk itu.

So, apa pendapatmu tentang mawapres?sudah punya personal statement kan?
Setiap tahun, Dikti memang mengadakan ajang besar besaran untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang berprestasi, tidak pandang program studi, jurusan, fakultas, ataupun universitasnya..baik itu negeri maupun swatsa..siapapun mahasiswanya berhak mengikuti seleksinya dan berhak untuk mendapatkan apresiasi dari Dikti ini. selagi si mahasiswa ini telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan sebelumnya. nah menurut saya, untuk menjadi mawapres itu gampang gampang susah dan susah susa gampang..tergantung dari bagaimana ukuran masing-masing struggle mahasiswanya. Saya yang sudah mengikuti dua kali seleksinya di Fakultas, merasakan bahwa untuk menjadi seorang mawapres itu perlu kerja keras, belajar, menganalisa. tidak spontan didapat. persiapannya tidak sebulan dua bulan, tidaklah instan, tapi butuh perjuangan. perlu usaha. dan semuanya memang berproses, saya pribadi tidak percaya akan sesuatu yang instan. secara mendadak menjadi mawapres. dan menurut analisa saya, mahasiswa yang menjadi juara mawapres baik itu tingkat jurusan, fakultas, universitas, maupun nasional sekalipun, mereka semuanya memang sudah memiliki rekam jejak menjadi mahasiswa berprestasi, terlepas ada niat atau tidak untuk mengikuti seleksinya. sudah terlihat dari awal awal kuliah sebelum mereka menjadi mawapres sekalipun..dan itu almost mawapres yang saya amati adalah demikian. berproses semuanya..

sedikit dan singkat saya ceritakan proses saya menjadi mahasiswa berprestasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, yang kemudian akhirnya menjadi posisi mahasiswa berpestasi ke 4 di Universitas Diponegoro tahun 2013.

awalnya, memang agak sedikit aneh saya dengar kata mawapres itu, tepatnya ketika mengikuti salah satu acara motivasi di Gedung Sudharto Undip, pada saat itulah saya mendapat pencerahan arti kepanjangan Mawapres beserta artinya..awalnya saya mengira mawapres itu sama artinya dengan "Mahasiswa Presiden" nah loh..hampir mirip kan? ternyata tidak sama..dan jauh berbeda..saya tau kepanjangan dari Mawapres adalah pada hari itu juga, ketika salah satu pembicara dalam acara motivasi itu adalah seorang Mahasiswa Berprestasi Undip tahun 20XX saya lupa tahun berapa dan namanya..

seketika itulah saya juga bermimpi dan mau menjadi mawapres, sepertinya keren dan asik kalo jadi mawapres, pada saat itu juga saya menuliskan mimpi saya  di salah satu buku mimpi yang saya punya dan tak tanggung tanggung saya tuliskan juga di selembar kertas binder yang kemudian saya tempel di dalam lemari kecil yang ada di Pondok Pesantren.. ya saat itu memang saya masih di Pesantren Mahasiswa Al-fattah yang berlokasikan di daerah Sumurboto, Tembalang. 3 bulan saya menetap disana walaupun pada akhirnya keluar..haha dan memilih untuk pindah di Kos.

singkat cerita, tulisan saya pun dibaca oleh salah satu sahabat saya, Zulfikar namanya, salah satu sahabat yang saya punya di Pesantren itu. kebetulan kami ditempatkan di salah satu kamar yang bernamakan "Ustman Bin Affan" bersama 4 kawan yang lain. zulfikar pun spontan bertanya, dan berkomentar "Wuish keren, kamu mau jadi ketua BEM dan?" tanya nya seketika itu.. sahabat saya ini ternyata memiliki pandangan dan tebakan yang sama, menebak bahwa mawapres singkatan dari mahasiswa presiden atau Ketua Bem.. saya pun sempat tersenyum manis sambil menjelaskan kekeliruannya.."Fikar, Mawapres itu bukan Ketua Bem, tapi Mawapres itu Mahasiswa Berprestasi", ungkap ku pada Fikar..
fikar pun terbahak saat itu.."ohhh, saya pikir Ketua Bem, dan" balasnya.

Mimpi itu pun tetap saya perjuangkan saat itu, menjadi Mahasiswa Berprestasi Undip suatu saat nanti. sehingga sampai pada saatnya saya belajar menulis membuat Karya Tulis Ilmiah, aktif berorganisasi, mengikuti pelatihan, lomba, dan seminar ini itu. haah?salah satu temanku pun menyinggung demikian "Kamu niat banget yaah, jadi Mawapres"..ya, memang itu prosesnya, tapi perlu diketahui bahwa, saya melakukan semua itu tidak hanya karena ingin menjadi mawapres, akan tetapi saya juga mau berproses, berproses membentuk karakter melalui kegiatan kegiatan positif yang saya lakukan saat itu..

yang mencela banyak, yang memotivasi juga banyak..tapi, saya tetap bersemangat, apapun keadaannya, mimpi harus diperjuangkan selagi itu masih terjangkau. saya percaya mimpi, saya juga percaya adanya jalan jika kita mau berusaha..saya mau apa apa yang menjadi target saya bisa berhasil saya raih, apa itu salah?tidak sama sekali..karena setiap orang punya cara tersendiri untuk bisa suskes.. setuju??

tepat ketika saya di semester 5, koar koar seleksi mawapres pun terdengar dimana mana, saya yang dulu masih aktif di BEM, mendengar kabar itu ya dari BEM. tanggal 19 Oktober adalah pengumumuan waktu seleksinya. masih seleksi di tingkat Fakultas kala itu. saya beserta 3 rekan saya terpilih mewakili program studi saya (Teknologi Hasil Perikanan) untuk bisa maju di tingkat Fakultas..ketiga rekan saya adalah (Titin Nurusholah, Indah, dan Novi Luthfiyana). bersama sekitar 19 finalis dari 6 program studi pun kami diadu, dinilai, diseleksi dan benar benar diseleksi. Saya yang sudah lumayan berusaha menyiapkan syarat-syaratnya seperti Karya Tulis Ilmiah, Berbagai sertifikat penghargaan maupun juara, IPK, dan Kemampuan Bahasa Inggris. ya..saya optimis saja, pada saat itu saya sangat optimis, dan yakin. bisa lah masuk 5 besar di tingkat Fakultas, entah kenapa saya tidak bermuluk muluk untuk bisa jadi nomor satu..hehe, (Tanya Kenapa??).
Pengumuman pun langsung diumumkan pada sore harinya setelah proses perekapan nilai selesai dilakukan..deg degan banget pada saat itu...dan benar saja saya masuk 5 besar, tepatnya saya ada di peringkat 4, setelah tiga besar juaranya (Benaya Meitasari, Puji Nugraha, dan Moh.Mirza Mustaqim).

apa saya kecewa dengan hasilnya?tidak sama sekali..saya tetap bersyukur ada di posisi itu, dengan demikian Allah masih memberikan petunjuk untuk saya terus berusaha, belajar, dan berjuang lagi..memang bisa dikatakan sangat mepet sekali nilainya saat itu..seketika saya melihat hasil rekapannya. antara saya dan Mirza hanya terpaut nol koma beberapa point saja,,tepatnya saya lupa..

saya tidak  menyerah di kala itu..toh taun depan saya bisa memperbaikinya..dan mengikutinya lagi..dan memang benar, saya tidak langsung patah semangat pada saat itu, saya masih bertekad bulat untuk bisa menjadi Juara Mahasiswa Berprestasi Kala itu. saya belajar dari apa yang sudah saya dapat, saya menganalisa kenapa saya di posisi ke 4, apa kurangnya?poin apa yang harus saya perbaiki saat itu..dan saya benar benar belajar, dan semakin termotivasi lagi kedepannya, terlebih beberapa dosen juri memberikan semangat saat itu...

setaun lamanya saya belajar memperbaiki kekurangan-kekurangan saya saat itu, acara demi acara, lomba demi lomba, apapun pelatihan, dan seminarnya saya ikuti..tidak hanya sekedar ingin menjadi mawapres, tapi lebih dari itu saya belajar untuk semuanya..kembali lagi saya berproses, dan itu sah sah saja, bukan suatu hal yang salah..namanya juga memperjuangkan mimpi, ya mesti kerja keras, kurangi tidur, dan going extra miles.

saya tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang orang mengenai saya, yang salah satu diantaranya saya dengar adalah ocehan "masih bermimpi ya jadi mawapres? terobsesi banget jadi mawapres, nanti kalah lagi"
sama sekali ndak peduli apa yang dikatakan mereka..saya tetap maju, dan berjuang..keyakinan dan optimis yang tinggi adalah ketika saya mengikuti salah satu event bergengsi di Australia dan Thailand saat sebelum seleksi mawapres tahun 2012 dilaksanakan, ini berarti saya nabung sertifikat internasional yang mana bisa jadi salah satu tambahan nilai yang cukup. perjuangan pada saat itu belum bisa dikatakan mulus, banyak cobaan dan ujiannya, pasalnya adalah waktu pelaksanaan yang belum jelas kapan akan dilaksanakan, karena ada beberapa prosedur dan alur yang berbeda di pelaksaannya pada saat itu. dari sekitar 60 pendaftar, tidak semuanya diberi kesempatan untuk bisa mempresentasikan Karya Tulis Ilmiahnya, akan tetapi hanya 10 orang saja yang berhak masuk final dan memberikan presentasi. adanya seleksi berkas oleh tim juri merupakan hal yang baru pada saat itu..berkas yang dimaksud adalah Bukti Transkrip nilai, yang membuktikan bahwa IPK kita memenuhi batas standar yang ditetapkan. kemudian CV mawapres yang disertakan pembuktiannya, dalam hal ini adalah sertifikat sertifikat pendukung, dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah Karya Tulis Ilmiah. Berkas dari masing masing pendaftar pada saat itu muter diseleksi oleh 6 perwakilan juri dari masing masing prodi. dan setiap juri pun akan memberikan penilaian yang berbeda.

itu lah salah satu perubahan dalam seleksi mawapres tahun 2013 yang lalu khusus di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. ada kisah menarik pada saat itu, menjelang beberapa hari keberangkatan saya ke Thailand untuk mengikuti acara UNESCO itu mepet sekali dengan rencana pelaksaan seleksi. walaupun pada saat itu belum ada pengumuman siapa saja yang lolos 10 besar. sampai sampai saya yang pada saat itu memesan tiket pesawat ke Thailand  dengan jadwal dimundurkan, 3 hari saya membolos acara itu dengan meminta izin terlebih dahulu kepada panitia acaranya. dikarenakan saya masih harus menunggu kapan seleksi mawapres kala itu.. 
adalah pilihan yang berat pada saat itu, saya ke Thailand dan tidak mengikuti mawapres, atau saya batal ke Thailand dan tidak mengikuti seleksi mawapres. pilhan yang sangat berat, keduanya adalah target, dan keduanya juga mimpi..yang sudah tertulis di buku mimpi, dan tinggal selangkah lagi meraih kesempatan itu.
sampai pada akhirnya, keputusan pun dibuat jikalau seleksi pengumuman dan seleksi mawapres akan dilaksanakan bertepatan ketika saya di Thailand. shock pastinya..dan dengan berat hati saya pun harus memilih salah satu, yaitu pergi dan melangkahkan kaki ke Thailand. belajar ikhlas untuk tidak mengetahui pengumuan lolos atau tidaknya saya menjadi finalis mahasiswa berprestasi FPIK kala itu. saya hanya yakin Allah akan beri jalan yang terbaik untuk saya kedepannya. walau tidak menjadi mawapres, kenapa pada saat itu saya sangat berat sekali memilih keputusan itu padahal saya sendiri pun belum tentu pasti lolos atau tidaknya saya menjadi finalis. karena saya yakin, yakin dengan proses yang tidak sebulan dua bulan saya lakukan, tapi sekitar 3 sampai 4 semester saya persiapkan dan mantapkan untuk menjadi mawapres. dan saya yakin jikalau nantinya saya akan bisa masuk final 10 besar mahasiswa berprestasi di Fakultas saya saat itu..sangat yakin sekali..

di Thailand pun, saya mulai belajar melupakan semua, semua mimpi tentang mawapres, saya fokus menjalani dan mengikuti aktivitas saya di sana. dan memang benar, karena ikhlas Allah pun memberikan kelapangan hati kepada saya, tanpa beban dan kesedihan apapun. saya tetap enjoy mengikuti aktivitas dan kegiatan selama 12 hari di Bangkok saat itu. sesekali pasti saya mengingat tentang mawapres, saya sudah berpikir bahwa pengumuman 10 besar finalis pasti sudah ada dan sudah diumumkan lewat website fakultas..dan saya pun berhasil tidak mencoba membukanya. hanya karena untuk menjaga emosi diri supaya tidak mengingat akan hal itu lagi dan bersedih (galauuuu)..haha..

sepulangnya pun, saya di pesawat masih membayangkan bahwa saya telah melepas kesempatan untuk menjadi mawapres..karen saya memilih untuk mengikuti acara di Thailand saat itu...tapi alhamdulillahnya saya memang sudah ikhlas...

Allah menunjukkan maha bijak dan maha kebesarannya...
 tak disangka kala ketika itu, ketika saya sudah mendarat di Surabaya, saya pun iseng mengirim pesan lewat BBM kepada salah satu rekan saya seangkatan yang kebetulan dia pun mengikuti seleksi pengumpulan berkas mawapres, dan saya pun menanyakan siapa juara nya, dan seketika itu, teman saya, sebut saja (Rimty Mayuftia) membalas, "Hah Juara??belum diadakan seleksi kok, baru pengumuman 10 besarnya saja, dan alhamdulillah aku masuk 10 besar, dan nama kamu juga masuk 10 besar loh" ungkapnya pada saat itu...
tanpa disangka, saya masih mendapatkan kesempatan itu.. kesempatan untuk bisa menjadi mahasiswa berprestasi tingkat Fakultas, dan insha Allah bertekad bisa lolos ke tahap Universitas yang tantangannya pasti lebih besar...

saya sungguh sangat bersyukur pada saat itu, bersyukur sekali atas kebaikanNYA, menghadiahkan kesempatan itu, di saat hati sudah ikhlas menerima jikalau saya tidak memilih mengikuti seleksi dan lebih memilih ke Thailand saat itu..

2 hari saya mempersiapkan slide presentasinya, slide atas Karya Tulis Ilmiahku..dengan semangat dicampur rasa syukur, saya pun berlatih secara otodidak di kamar kos. bercuap sendiri ditemani oleh cermin  lemari, belajar sekaligus simulasi mempresentasikan Karya Tulis saya dengan menggunakan bahasa Inggris..
yes!!!

Senin, 19 November  2012, seleksi tahap presentasi 10 besar pun diadakan, saya yang bersemangat, datang lebih awal dan paling awal diantara 9 finalis lainnya, 30 menit sebelum waktu tepatnya. disusul teman saya Rimty. 
sebelum dimulai pun, kami sempat bercakap dan berdikusi akan suatu hal sambil menunggu acara dimulai. 

saya mendapatkan urutan ke 7 pada saat itu, cukup lama saya menunggu, dan cukup deg degan juga..haha..
finalis pertama adalah Rany, mahasiswa Ilmu Kelautan angkatan 2009, dia membuka acara presentasi dengan luar biasa, Rany mempresentasikannya menggunakan bahasa Inggris. seselesainya, Rany langsung bergegas menuju kelasnya, serasa punya jadwal kuliah..dia pun terburu buru saat itu..

tiba giliran saya, dengan matang saya memberikan materi dan mencoba menjelaskannya menggunakan bahasa inggris. dan alhamdulillah bisa menjawab semua pertanyaan dari juri satu persatu kala itu.. ada hal yang mengganjal saat itu, ketika saya diperingatkan jika waktu saya memberikan presentasi hanya tinggal beberapa menit saja, padahal masih ada beberapa point penting yang belum saya jelaskan, dengan terpaksa saya pun mensiasatinya dengan memberikan penjelasan apa adanya..tapi saya tetap bersyukur dengan apa yang sudah saya lakukan saat itu...

singkat cerita, pengumuman pun diumumkan setelah rekap nilai selesai, dan alhamdulillah nama saya betengger masuk di urutan nomor 2 pada saat itu, setelah Vera Chandra Puspita finalis asal program studi Oseanografi angkatan 2010. dan posisi ketiga ditempati oleh Koerul Anwar Mahasiswa prodi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan angkatan 2010. saya sangat bersyukur saat itu, walaupun point saya sangat mepet dengan Vera..tidak apa apa, yang jelas saya sudah berusaha semaksimal mugkin dan bisa melanjutkan perjuangan ke tahap Universitas..bersama Vera dan Anwar..karena memang peraturan yang ada di Undip, Juara 1 2 dan 3 tingkat fakultas diberi kesempatan untuk bersaing di tahap penyisihan atau tahap awal seleksi mawapres tingkat Universitas, dengan jumlah fakultas di Undip dikalikan dengan 3 juara dari masing masing fakultas..sehingga ada 33 besar mahasiswa berprestasi Universitas Diponegoro...


begitulah kawan kawan sekalian kisahku..kisah dalam memperjuangkan mimpi..mimpi yang sudah tertulis, dan sudah terencana..melalui kegagalan saya bisa belajar, mudah mudahan bisa menginspirasi dan bisa diambil manfaatnya...

untuk cerita mawapres selanjutnya insha Allah akan saya tulis kembali di catatan catan blog saya selanjutnya..cerita ketika saya melalui tahap 1/awal/penyisihan tingkat Universitas..sampai tahap final di Pondok Salib Putih Sala Tiga..

mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam catatan blog saya ini...
terimakasih banyak...


Tuesday 4 March 2014

(Japan Part II)
Edisi
Acara inti (Hokkaido Indonesian Students Association Scientific Meeting) HISAS 11




Undip Delegates for HISAS 11 (Hokkaido University)


Bismillaahirrahmaanirrahiim...


Qaalaa Rabbish Rahlii Sadrii Wayatsirlii Amrii Wahlul Uqdhtammillitsaani Yafqahuu Qawlii..
Khusus pada kesempatan pada kali ini, saya akan menceritakan apa yang sudah saya persembahkan dalam acara HISAS 11 ini. yaitu memberikan presentasi hasil penelitian saya, sebagaimana tugas penelitian untuk menyelesaikan studi di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Undip. 

sebelumnya saya akan melanjutkan cerita yang kemarin, yaitu hari kedua saya di Jepang, sebenernya itu belum selesai, pasalnya masih ada hal penting yang belum saya jelaskan, yaitu gathering bersama dengan PPIJ (Persatuan Pelajar Indonesia Jepang) Hokkaido, acara berlangsung tepatnya setelah sholat Isya. saya dan Ardhi setelah puas mengelilingi dan menjajah berbagai macam tester makanan di Food Shop yang ada di sekitar Sapporo Eki (Stasiun), kemudian melanjutkan dan bergegas kembali ke Masjid Sapporo untuk menunaikan ibadah sholat Maghrib, sekaligus bertemu dengan Pak Feblil di sana. Apabila kami ke Apartemen beliau pun tidak memungkinkan, karena kuncinya sudah dikembalikan ke Pak Feblil pada saat selesai Sholat Jumat siangnya.

Singkat cerita, malam itu sebelum gathering dimulai, eh sebenernya gathering itu merupakan pengajian rutin bulanan, hmm..kalo bukan bulanan berarti mingguan hehe, dan Pak Feblil pun sudah menyampaikan sih kalo malam itu memang ada pengajian, dan mengajak kami untuk mengikutinya..dalam hati saya berkata .."wah..sepertinya seru, apabila saya ikut nantinya, bisa kumpul dengan mahasiswa Indonesia yang terangkum dalam PPIJ Hokkaido". teringat momen saat di Melbourne dulu, bisa ikut pengajian rutin bulanan di Praying room La Trobe University. Spontan saya pun mengiyakan ajakan Pak Feblil untuk mengikuti acara pengajian rutin tersebut.
Malam itu, tepatnya tanggal 07 Februari 2014, di Masjid, terlihat kedatangan peserta HISAS, mereka adalah Mujtahid Alfajri dan Ilham Marvie, keduanya adalah Mahasiswa IPB jurusan Teknologi Agroindustri..




















(foto kartu nama fajri dan marvie)

Jelas saya pun menyapa keduanya, dan memang antara saya dan Fajri sudah kontak lewat facebook sebelumnya. makanya ndak terlalu kaku banget pas ketemu, hehe..Lain untuk Marvie, saya baru mengenalnya pada saat itu juga..kami tidak lama mengobrol dengan keduanya, dan langsung mengajak keduanya ke Wrung Jawa...karena baik saya maupun Ardhi, sudah starving (Laper pake Banget), secara yaa..kita jalan jalan, menghabiskan banyak energi, dan hanya mengandalkan makanan tester yang kita cicipi..haha...

Dan saya pun sedikit memberikan infromasi mengenai Warung Jawa milik Mba Widya ini kepada mereka berdua (Fajri dan Marvie)..keduanya kami ajak untuk makan di sana..dan kami pun langsung disambut dengan hangat oleh Mba Widya...ya seperti biasanya, Mba Widya selalu menjadi pribadi yang ramah dan komunikatif, menawarkan menu kepada kami setibanya kami di sana.

Mie Rebus bakso pun saya kembali pilih sebagai menu makan malam pada saat itu, sama seperti malam sebelumnya, malam pertama di Sapporo..entah kenapa saya memilih menu itu lagi..hehe, bukan karena alasan menu itu menu yang paling murah, tapi memang spontan saya memilih menu itu..rasa rasanya enak jika disantap pada kondisi kedinginan.

Kami pun menyantap menu kami masing masing, sesekali Mba Wid mengajak kita ngobrol..dengan style nya yang awesome :D. banyak sekali pertanyaan yang saya tanyakan, dengan tujuan menggali infromasi juga..dan Mba Wid pun menyampaikan bahwa tanggal 12 akan ada Kru dari Trans TV datang di Warung Jawa untuk meliput Mba Wid si pemilik warung itu, yang sudah berusaha secara tidak langsung mempromosikan Indonesia di Bumi Jepang Utara, dan Mba Wid pun ternyata sering diundang dalam acara acara di salah satu stasiun lokal di Jepang, mengajar bahasa Indonesia di salah satu sekolah di Jepang, (Kalo ndak salah, hehe, saya lupa apa sekolahnya,,SMP kah, SMA atau SD..sorry lupa) yang jelas mba Wid menyampaikan seperti itu..

Dan yang paling mengejutkan adalah, ketika seorang Wanita Cantik bergaya Jepang ala ke barat baratan datang ke Warung, dan yang membuat kami tersentak kaget adalah  ketika mendengar Wanita itu berbicara menggunakan bahasa Indonesia. bukan bahasa Indonesia yang kaku, akan tetapi bahasanya sangat sangat Indonesia..dalam hati bertanya, what what?siapa dia?mau tau siapaa?haha..penasaran kan?

Namanya Jasmine Okubo, saya pun yang kepo, kemudian dengan tidak canggungnya langsung menyapa Jasmine menggunakan bahasa Indonesia..sekedar kenalan, dan tanya kok bisa Jasmine ngomong bahasa Indonesia, Dia pun dengan menebar senyum dan dengan santainya menjawab, "Oh iya, saya sudah 13 tahun tinggal di Bali" saya pun menyahut "hmmm No Wonder... (Pantas Sajaaaa)".

Jasmine merupakan Gadis Jepang yang Lahir di Turki. dan sudah lama tinggal di Indonesia, dirinya merupakan Dancer, di Sapporo Jasmine sedang menghadiri, merayakan, atau mengikuti (pilih salah satu kata kerja tersebut..) pasalnya saya lupa, ngapain si Jasmine di Sapporo, (Kepo deh!!haha) seingat saya, Jasmine bertemu dengan kawan kawannya di salah satu Hotel di Sapporo.

Jasmine mampir ke Warung Jawa tanpa sengaja, pas dia melewati salah satu jalan di depan Warung Jawa di sisi Jalan Besar, dirinya langsung masuk dan mencari jawaban atas rasa penasarannya akan Warung Jawa itu. beberapa bahan makanan pun Jasmine beli di Warung Jawa, salah satunya adalah tempe dan asam jawa..hehe, saya masih ingat itu :P

Dan kami pun ngobrol lumayan panjang, sampai saya merekam apa yang terjadi, apa yang diobrolkan kami pada saat itu. obrolan utama adalah mengarah ke asal usul Jasmine..dan ini yang membuat Ardhi semakin tertarik akan keistimewaan Jamine....ciyee Ardhi..:D. Oh ya, alamat Jasmine di Jepang adalah di Kota Hakodate...tersentak dalam hati mendengar hal itu, saya dan Ardhi langsung mengajak dan membuat Janji dengannya untuk ketemuan di Hakodate, Pasalnya, saya dan Ardhi berniat mengunjungi Hakodate tanggal 9 Februari 2014. besok lusanya. menemui Pak Eko di sana. 

Ardhi, Marvie, Jasmine, Mba Widya, Fajri, Saya (Wildan)

Jasmine dan Saya (Idan)

Ardhi dan Jasmine
Acara foto foto pun mewarnai dinginnya Sapporo kala itu, sesekali kita berfoto bersama, dan Jasmine jadi bintangnya pada malam itu, saya, Ardhi, Fajri, dan Marvie memang berminat foto dengan Wanita extra ordinary itu (Red. Jasmine) secara bergantian. Saya pun meminta kontak facebook dan kontak Hp nya, untuk jaga jaga saat di Hakodate nanti bingung bagaimana bertemu dengannya, tapi sayang sekali akhirnya kita memang tidak sempat bertemu karena suatu hal..haha (si Ardhi sedih banget, sambil meweeek) :D



Catatan Tulisan Jasmine (berisikan Nama, Alamat Email, dan Kontak Mobile)


Selesai berfoto foto, kami berempat pun (Saya, Ardhi, Fajri, dan Marvie) kembali ke Masjid untuk melangsungkan sholat Isya. setelah sholat isya kami berempat mengikuti acara pengajian di Masjid Sapporo sekaligus jadi acara ramah tamah dengan PPIJ Hokkaido. Pengajiannya simple, menghadirkan seorang Ustadz, dengan penyajian materi menggunakan bahasa Indonesia. aduuh saya lupa nama ustadznya siapa..maaf,,hehe..pada saat itu temanya adalah mengenai..mengenai..mengenai..(haha...lupa jugaaaa...maaaf). intinya seru, dan kadang salah satu diantara jamaahnya mengundang gelak tawa...pengajiannya dikemas dengan santai tapi khidmat. Saya pada saat itu duduk di samping Mas Suherman (Ketua PPIJ Hokkaido). oh iya, sebelum dimulai acaranya, kita para jamaah sudah disuguhkan berbagai macam makanan berat, sebut saja rendang. dan uniknya kita makan dalam satu piring besar untuk bersama, sekitar 3 sampai 4 orang...padahal saya, Ardhi, Fajri dan Marvie baru saja kembali dari Warung Jawa. tapi tetep kami mengikuti serangkaian acara makan makan itu. (Dipaksa makan, tapi memang mau, dan harus mau). Surga banget buat Ardhi yang hobi makan..haha

Selesai pengajian, kami (Delegasi HISAS) yang hadir saat itu mengenalkan diri kita di depan forum secara bergantian. Saya mendapatkan giliran paling awal.. oh ya, Kabar duka juga datang pada malam itu, datangnya dari Aldi delegasi asal UI yang saya temui di Kuala Lumpur saat itu, kabarnya Neneknya Aldi Meninggal Dunia pada saat itu. (Innalillahi Wainna Ilaihi Raaji'un) kami semua pun beroda bersama untuk Neneknya Aldi. 

Sekitar dua jam acara pengajian berlangsung, kemudian Saya, Ardhi, dan Pak Feblil langsung pulang ke Apartemen. sedangkan Fajri dan Marvie masih harus mengurusi administrasi penginapan di Masjid Sapporo. niatnya mereka berdua mau banget bermalam di Apartemen Pak Feblil, akan tetapi apa daya, tempat Pak Feblil sudah terisi empat orang, yaitu Saya, Ardhi, Pak Feblil dan Pak Fachrudin yang malam itu berencana datang dari Hakodate untuk mengikuti Acara HISAS 11 dan bermalam di Apartemen Pak Feblil.

Sekedar informasi saja, Pak Fachrudin merupakan dosen lulusan IPB yang saat ini masih dalam tugas belajar untuk menempuh gelar Doktoralnya di Hokkaido University. yang mana kampusnya di Kota Hakodate bersama Pak Eko. Beliau adalah dosen Universitas Negeri di Madura (Trunojoyo University) Pak Fachrudin datang sekitar pukul 11 malam waktu Jepang kala itu. kedatangan Pak Udin (panggilannya) langsung ke Apartemen Pak Feblil. 

Saya pun menyerahkan beberapa pesanan Pak Udin seketika di Indonesia, Madu, Mutivitamin (Produk Habatussauda), dan obat obatan lainnya. yang Alhamdulillah amanat sudah saya laksanakan dengan baik..haha..Madu tersebut yang sudah buat saya was was saat di airport. karena beratnya lebih dari batas bawaan liquid di pesawat. saya sengaja menyimpannya di Koper yang saya bawa pada saat itu.

Sebelum beranjak istirahat, saya pun berlatih presentasi di depan Ardhi, sesekali membenarkan dan menambah nambahkan isi Power Point yang akan saya presentasikan besoknya di Acara Inti. sekitar 2- 3 jam saya lakukan itu..selesainya langsung istirahat.

Pagi pagi pun kami sudah bangun, bedanya dengan kemarin adalah, Pak Feblil, saya, Ardhi, dan Pak Udin tidak menunaikan sholat Shubuh di Masjid, akan tetapi kami sholat di Apartemen Pak Feblil. saya berusaha meneruskan simulasi presentasi sebelum prakteknya langsung kala itu...saya berusaha semaksimal mungkin latihan dan menguasai materi. karena saya pikir, saya sudah jauh jauh datang ke Jepang, kalo presentasinya jelek kan sangat disayangkan dan sangat ruugi..makanya saya memaksimalkan diri..karena saya pikir ini adalah suatu amanah dan tugas dari negara, yaa negara..karena saya dibiayai oleh negara, tepatnya melalui Undip, Pemkab Cirebon yang sudah mengcover sekitar 90% dari total biaya selama di Jepang. saya tidak mau menyia nyiakan kesempatan ini. ingin memberikan performance sebaik mungkin untuk almamater tercinta, Undip, FPIK Undip (Gumam saya waktu itu).

Pak Feblil selaku salah satu panitia pamit terlebih dahulu saat itu, karena beliau mau menyiapkan dan berkordinasi dengan panitia yang lain. Saya, Ardhi, dan Pak Udin menyusul setelahnya. sekitar pukul 9 Waktu Jeoang, kami bertiga pun berhasil dengan mudahnya menemukan venue acara. tepatnya di Environmental Science, Hokkaido University. 
Tahapannya adalah, registrasi, termasuk pengecekan ruangan, pengecekan nama, dan pemberian atribut kepesertaan seperti halnya cocard, note jadwal presentasi beserta pembagian ruangannya dan abstrak ke empat Keynote Speaker. 

foto foto kokard

Dibuka dengan Sambutan oleh perwakilan Kedubes Indonesia di Jepang yang sudah jauh jauh datang dari Tokyo..Pejabat tinggi Indonesia, Pejabat Hokkaido University, disusul oleh Ketua Panitia. it took about 1 hour...acara juga dimeriahkan oleh tarian tradisional dari Padang, saya kurang paham siapa penari penari itu dan darimana mereka berasal, hanya praduga saya saja, mereka mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Hokkaido University (May be).

Perwakilan Kedubes Indonesia di Jepang
dalam menyampaikan Sambutannya

Mas Suherman (Ketua PPI-J Hokkaido) saat memberikan sambutannya


Selesai acara pembukaan waktu itu, dilanjut acara Grand Summit / General Lecturer / Kuliah Umum oleh Prof. Noriykui Tanaka (Guru Besar Graduate School of Environmental Science) Div. of Envi. Sci. Develop., Global Env. Management Course. Sang Profeesor menjelaskan materi bertemakan (Sustainability Science). terdengar umum memang materinya, tapi sebenarnya spesifik, dan luar biasa inovatif, sang Professor mencetuksan metode pembelajaran baru melalui pendekatan yang komprehensif, dan sudah diuji cobakan salah satunya adalah di Indonesia, kerja sama dengan UGM, Professor Noriyuki pun melakukan aksinya.

General Summit oleh Prof Noriyuki



Kartu nama Professor Nuriyuki yang saya minta secara pribadi :D

Di sini keaktifan delegasi Undip sangat terlihat sekali ketika Fajar Budi Laskono (Kimia, FSM) mengacungkan jarinya untuk bertanya kepada sang Professor. saya kurang ingat apa yang ditanyakan. bentar..bentar..aku ingat ingat..(Waah..ndak nyampe ingatanku..hehe beneran lupa). nanti tak tanyakan Fajarnya :D dan Professor pun langsung merespon dengan baik dan menjawab pertanyaan Fajar kala itu, Bahasa Inggris Professor nya lumayan mudah dipahami..

Keynote Speaker yang kedua disampaikan oleh Professor. Yuichi Kamiya dengan Judul Abstraknya yaitu (Remediation of Ground water Polluted With Nitrate By Catalytic and Photocatalytic Reactions). ada yang lucu saat itu..saat Ardhi teman saya dari IPB yang duduk disamping saya meminta sebuah pertanyaan kepada saya yang akan ditanyakan oleh Keynote speaker, saya pun langsung memberikan salah satu pertanyaan yang sudah saya catat. Akan tetapi sangat disayangkan, pertanyaan yang ditanyakan tidak dipahami oleh sang Professor, sehingga respon darinya adalah (Maaf, saya belum bisa menjawab pertanyaan yang anda berikan..)ckckckc..

Dilanjutkan dengan Keynote Speaker ketiga
Keynote Speaker ketiga adalah, seorang Doktor muda bernama Yosuke Okimoto, Ph.D. (Post Doc Researcher) yang menangkat tema tentang Mangrove. ini yang ditunggu saya...karena pembahasannya terkait ranah ilmu yang sudah saya pelajari..ya agak nyambung dan paham lah..oh iya Professor ini telah melakukan penelitiannya di Indonesia, tepatnya di Dareah Kalimantan..(about Mangrove Ecosystem). dan di sesi ini pun saya akhirnya yang berkali kali mengacungkan tangan, diberikan kesempatan untuk bertanya kepada Key note Speakernya. . terkait Mangrove..inti pertanyaan saya adalah hanya ingin menegaskan kepercayaan saya terhadap salah satu artikel dari internet yang mengatkan bahwa "Populasi Mangrove dipentingkan peranannya dengan alasan salah satunya adalah sebagai (Inhibitor Tsunami Wave), itu inti pertanyaannya, jika iya, karakter populasi Mangrove seperti apa yang dimaksud tersebut..hehe cukup simple apa yang saya tanyakan waktu itu, sang Doktor pun rupanya langsung menangkap apa yang saya maksud..Alhamdulillah...


Foto Bersama dengan Prof. Yosuke Okimoto sebelum berpisah


Penjelasan pun saya terima dengan baik dari nya...
Saya katakan, Beliau itu baik, sangat ramah, dan respectful, selesai acara Grand Summit saya pun berhasil diskusi di waktu senggang, (Coffee break), sangat intens sekali, uniknya sang guru sesekali melafalkan bahasa Indonesia di sela sela obrolan dan diskusi antara kami saat itu. dirasa Sensei Yosuke ini sudah sangat akrab sekali dengan Indonesia..dan beliau pernah menceritakan bahwa dirinya pernah lama tinggal di Bogor, entah berapa bulan, semacam ada kerja sama antara Hukkudai dengan IPB di bidang research. Beliau pun bertanya kepada saya saat itu, It was just simple questions. seperti, kamu kuliah dimana?di kota apa?jurusan apa?. Beliau pun sedikit tersentak dengan karakter Jepangnya setelah mendengar penjelesan bahwa saya dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, diskusi di ranah ini pun sempat dibahas oleh kami...dengan cepatnya saya meminta Kartu Nama Beliau. begitupun saya yang memberikan kartu nama saya kepadanya. 
Tak lama berbincang, Sang Guru pun meminta pamit jikalau pada saat itu dirinya masih punya kepentingan yang lain.dan perbincangan kami ditutup dengan foto bersama..
Kartu Nama Porofessor Youske

Saya takjub dengannya, sebegitukah dirinya paham akan Indonesia, dan mengakui jika Indonesia adalah Negeri yang kaya akan Sumber Daya Alam. (Ungkap nya saat diskusi). beberapa hari setelah pertemuan saya dengannya, saya pernah mem POST status di akun Facebook saya, dan yang membuat saya terheran sekaligus senang adalah, Beliau, memberikan Jempolnya (Like), tak hanya status, salah satu foto narsis saya pun yang saya ambil di Jepang di Like juga olehnya..haha (Guling guling).

Terakhir, Pembicaranya merupakan Alumni ITB yang menggondol gelar doktornya di Hokkaido University, sebut saja Mas Aditya Gusman, Ph.D. kenapa saya panggil dirinya mas?karena bisa dibilang masih muda..sekitar 30 an umurnyaaa (sudah  Ph.D) kereeeen...kalo tertulis di kartu namanya, Mas Adit ini merupakan Part-Time Fellow. di Faculty of Science, Institue of Seismology and Vulcanology. membahas tentang Tsunami, yaa Tsunami di Jepang, yang saya masih ingat dan saya bisa tangkap sampai sekarang, mas Adit melakukan penelitian akan suatu alat yang bisa mendeteksi akan adanya Tusnami dengan tujuan meminimalisir dampak dan kerugian akibat Tsunami tersebut..memang iya sih, bencana tidak bisa kita tolak kedatangannya, at least kita dapat bersiap diri mengahdapi bencana itu dan bisa meminimalisir kerusakan dan kerugian setelahnya. itu sih yang saya tangkap dari materi yang sudah mas Adit berikan kala itu...


Kartu Nama Mas Adit

Keaktifan Delegasi Undip pun terlihat lagi disesi ini. beberapa delegasi dari Teknik Geologi aktif memberikan pertanyaan, karena, memang ranah ilmu mereka banget apa yang disampaikan mas Adit..hehe..

Mas Adit menutup acara Grand Summit, dengan materinya...sehingga selesai sudah acara Grand Summit. kemudian kami digiring ke Ruangan masing masing sesuai pengelompokkan disiplin ilmu. berdasarkan tema abstrak yang sudah kami submit. Saya dan Ardhi yang masuk di Room Agriculture and Foresty, langsung menuju ke Ruangan itu...sekitar ada 20 sampai 30 Delegasi..hmmm sekitar 15 Kelompok kali yaa...di catatan yang saya dapat, saya mendapatkan urutan nomor lima..dimana masing masing presenter diberikan waktu 10 menit untuk presentasi dan 5 menit untuk diskusi atau tanya jawab...Alhamdulillah pada saat itu saya sangat puas sekali, bersyukur bisa presentasi dengan lancar kala itu, dan ramai pertanyaan, akan tetapi hanya 4 penanya saja yang berhasil saya puaskan..hehe, sampai moderatornya pun berniat ingin bertanya, akan tetapi sangat disayangkan, waktu 5 menit dirasa sangat sebentar sekali...huhu..sehingga sang moderator tidak jadi bertanya..hehe..




Disaat Memberikan Presentasi



Sesekali proses mengakrabkan diri juga dilakukan oleh kami peserta delegasi Undip dengan peserta yang lainnya, dari UI, IPB, ITB, UGM, Unpad, UNS, dan Universitas Universitas Negeri terkemuka di Indonesia lainnya.




Rifki (Unpad), Lupa siapa??zzz (Unpad), Ryando (Undip), Lupa juga zzz (Unpad), Sony (Undip), saya (Undip)

Jelasnya akan saya rangkum di tulisan saya selanjutntya ya kawan sekalian, mohon maaf apabila terlalu panjang dan berbelit belit..hehe..ma'lum lah, belum sebulan jarak antara waktu di Jepang Kala itu dengan sekarang, jadi insha Allah saya masih mengingats semua memori dengan baik..hehe...


insha Allah besok, atau lusa saya lanjut, insha Allah yaa...
terimkasih loh sudah setia membaca blog saya,
saya tetep berharap, akan ada banyak manfaat bagi temen temen sekalian setelah mebaca blog saya ini, tanpa maksud pamer, narsis atau apapun, niatnya adalah ikhlas berbagi apa yang saya rasakan..

Wassalaamualaikum.Wr. Wb.


Di Rumah Ayah 
Desa Bojonggebang, Babakan, Kabupaten Cirebon
03 Maret 2014.

Selesai menulis Pukul 02.34 dini hari