Bimillahirrahmaanirrahiim..
Qaala Rabbish Rahlii Shadrii Wayastirlii Amrii..
Wahlul Uqdhatammillitsaani Yafqahuu Qawlii..
Alhamdulillah, puji syukur Allah masih memberikan saya kesempatan untuk kembali menulis blog, setelah sekitar 2 minggu tidak lagi menulis blog kelanjutan kisah saya di Jepang kemarin..tapi pastinya, akan saya teruskan lagi pada kesempatan-kesempatan berikutnya.
Karena dalam kesempatan kali ini, saya akan berbagi sedikit tentang seleksi MAWAPRES atau mahasiswa berprestasi..uishh..mantap kan?kenapa saya menunda penulisan cerita saya di Jepang?karena ini momennya pas banget kalo saya nulisnya tentang MAWAPRES, sekaligus sebagai sarana berbagi informasi dan pengalaman saja untuk adik adik junior yang sedang mempersiapkan seleksi Mahasiswa Berprestasi dekat dekat ini.. Semangat ya!
Apa itu mahasiswa berprestasi?mahasiswa yang IPK nya tinggi kah, misal IPK sempurna 4,00?waw!! yang berkaca mata tebal kah, karena sering membaca buku literatur? (bukan baca komik loh!!!) yang sering ke perpus kah?atau mahasiswa organisatoris yang memegang banyak jabatan ini itu di kampus?hmm..apalagi ya?oh iya, apa mahasiswa berprestasi itu mahasiswa yang sudah berlangganan pergi keluar negeri untuk mengikuti acara acara internasional mewakili universitasnya?atau apa lagi?ada pendapat?atau mahasiswa yang punya setumpuk sertifkat penghargaan?
Semua pendapat itu wajar dan sah-sah saja, dan setiap orang pasti punya pendapat masing-masing mengenai Siapa itu Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES)? dan seperti apa mahasiswa berprestasi itu sendiri..dan pastinya bakalan berbeda pendapat masing masing personal..
Menurut teman saya yang ganteng yang kebetulan saat ini sedang berada di kos saya ketika saya menulis blog ini, sebut saja namanya Mochammad Luthfi Raditya, mahasiswa asal Cirebon, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan..menurut Upi panggilan akrabnya, Mahasiswa Berpestasi adalah mahasiswa yang aktif di kampus, mereka adalah mahasiswa yang sudah memberikan manfaat tidak hanya untuk dirinya, akan tetapi manfaatnya dirasakan oleh rekan rekannya, adik adik juniornya, untuk almamater kampusnya, dan mahasiswa yang memiliki visi dan misi yang jelas kedepannya, untuk dirinya dan untuk almamaternya.
Yang disampaikan oleh sohib saya, sah sah saja..seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa setiap orang memiliki pendapat pribadi untuk mengungkapkan definisi dari Mahasiswa Berprestasi.saya pun merangkum beberapa pendapat teman teman Mawapres Undip 2013, teman-teman yang saya banggakan..mereka adalah sosok sosok inspiratif yang luar biasa, dan sangat memberikan efek yang positif bagi saya pribadi setelah mengenal mengenal mereka semua..
Oke, pertama menurut teman, sahabat, sekaligus adik saya Arfika Putri Pertiwi Putri (Mahasiswa Berprestasi Utama, FISIP Undip). Fika berpendapat bahwa
Mahasiswa Berprestasi adalah mahasiswa yang aktif cari informasi, berorganisasi tidak hanya di dalam kampus akan tetapi juga di luar kampus, berani menciptakan mimpi, karena sejatinya mimpi itu tidak akan musnah, hanya saja berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya".
Alfi Rohmaniah (Mahasiswa Berprestasi, FPP Undip) "Mawapres itu harus berkarakter, jujur disiplin dan bekerja keras, karena mawapres itu harus bisa jadi arsitek peradaban bangsa"..
dan jujur saja, saya merinding tiap kali menayangkan video motivasi di saat pendapatnya dik Alfi diputar..
sangat mengena sekali pernyataannya, seorang mahasiswa berprestasi itu harus jujur, disiplin, dan bekerja keras..dan harus bisa jadi arsitek peradaban bangsa..pemilihan katanya bagus, dan itu berhasil buat saya terinspirasi..seriously, thank dik Alfi...saya masih belajar untuk itu.
So, apa pendapatmu tentang mawapres?sudah punya personal statement kan?
Setiap tahun, Dikti memang mengadakan ajang besar besaran untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang berprestasi, tidak pandang program studi, jurusan, fakultas, ataupun universitasnya..baik itu negeri maupun swatsa..siapapun mahasiswanya berhak mengikuti seleksinya dan berhak untuk mendapatkan apresiasi dari Dikti ini. selagi si mahasiswa ini telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan sebelumnya. nah menurut saya, untuk menjadi mawapres itu gampang gampang susah dan susah susa gampang..tergantung dari bagaimana ukuran masing-masing struggle mahasiswanya. Saya yang sudah mengikuti dua kali seleksinya di Fakultas, merasakan bahwa untuk menjadi seorang mawapres itu perlu kerja keras, belajar, menganalisa. tidak spontan didapat. persiapannya tidak sebulan dua bulan, tidaklah instan, tapi butuh perjuangan. perlu usaha. dan semuanya memang berproses, saya pribadi tidak percaya akan sesuatu yang instan. secara mendadak menjadi mawapres. dan menurut analisa saya, mahasiswa yang menjadi juara mawapres baik itu tingkat jurusan, fakultas, universitas, maupun nasional sekalipun, mereka semuanya memang sudah memiliki rekam jejak menjadi mahasiswa berprestasi, terlepas ada niat atau tidak untuk mengikuti seleksinya. sudah terlihat dari awal awal kuliah sebelum mereka menjadi mawapres sekalipun..dan itu almost mawapres yang saya amati adalah demikian. berproses semuanya..
sedikit dan singkat saya ceritakan proses saya menjadi mahasiswa berprestasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, yang kemudian akhirnya menjadi posisi mahasiswa berpestasi ke 4 di Universitas Diponegoro tahun 2013.
awalnya, memang agak sedikit aneh saya dengar kata mawapres itu, tepatnya ketika mengikuti salah satu acara motivasi di Gedung Sudharto Undip, pada saat itulah saya mendapat pencerahan arti kepanjangan Mawapres beserta artinya..awalnya saya mengira mawapres itu sama artinya dengan "Mahasiswa Presiden" nah loh..hampir mirip kan? ternyata tidak sama..dan jauh berbeda..saya tau kepanjangan dari Mawapres adalah pada hari itu juga, ketika salah satu pembicara dalam acara motivasi itu adalah seorang Mahasiswa Berprestasi Undip tahun 20XX saya lupa tahun berapa dan namanya..
seketika itulah saya juga bermimpi dan mau menjadi mawapres, sepertinya keren dan asik kalo jadi mawapres, pada saat itu juga saya menuliskan mimpi saya di salah satu buku mimpi yang saya punya dan tak tanggung tanggung saya tuliskan juga di selembar kertas binder yang kemudian saya tempel di dalam lemari kecil yang ada di Pondok Pesantren.. ya saat itu memang saya masih di Pesantren Mahasiswa Al-fattah yang berlokasikan di daerah Sumurboto, Tembalang. 3 bulan saya menetap disana walaupun pada akhirnya keluar..haha dan memilih untuk pindah di Kos.
singkat cerita, tulisan saya pun dibaca oleh salah satu sahabat saya, Zulfikar namanya, salah satu sahabat yang saya punya di Pesantren itu. kebetulan kami ditempatkan di salah satu kamar yang bernamakan "Ustman Bin Affan" bersama 4 kawan yang lain. zulfikar pun spontan bertanya, dan berkomentar "Wuish keren, kamu mau jadi ketua BEM dan?" tanya nya seketika itu.. sahabat saya ini ternyata memiliki pandangan dan tebakan yang sama, menebak bahwa mawapres singkatan dari mahasiswa presiden atau Ketua Bem.. saya pun sempat tersenyum manis sambil menjelaskan kekeliruannya.."Fikar, Mawapres itu bukan Ketua Bem, tapi Mawapres itu Mahasiswa Berprestasi", ungkap ku pada Fikar..
fikar pun terbahak saat itu.."ohhh, saya pikir Ketua Bem, dan" balasnya.
Mimpi itu pun tetap saya perjuangkan saat itu, menjadi Mahasiswa Berprestasi Undip suatu saat nanti. sehingga sampai pada saatnya saya belajar menulis membuat Karya Tulis Ilmiah, aktif berorganisasi, mengikuti pelatihan, lomba, dan seminar ini itu. haah?salah satu temanku pun menyinggung demikian "Kamu niat banget yaah, jadi Mawapres"..ya, memang itu prosesnya, tapi perlu diketahui bahwa, saya melakukan semua itu tidak hanya karena ingin menjadi mawapres, akan tetapi saya juga mau berproses, berproses membentuk karakter melalui kegiatan kegiatan positif yang saya lakukan saat itu..
yang mencela banyak, yang memotivasi juga banyak..tapi, saya tetap bersemangat, apapun keadaannya, mimpi harus diperjuangkan selagi itu masih terjangkau. saya percaya mimpi, saya juga percaya adanya jalan jika kita mau berusaha..saya mau apa apa yang menjadi target saya bisa berhasil saya raih, apa itu salah?tidak sama sekali..karena setiap orang punya cara tersendiri untuk bisa suskes.. setuju??
tepat ketika saya di semester 5, koar koar seleksi mawapres pun terdengar dimana mana, saya yang dulu masih aktif di BEM, mendengar kabar itu ya dari BEM. tanggal 19 Oktober adalah pengumumuan waktu seleksinya. masih seleksi di tingkat Fakultas kala itu. saya beserta 3 rekan saya terpilih mewakili program studi saya (Teknologi Hasil Perikanan) untuk bisa maju di tingkat Fakultas..ketiga rekan saya adalah (Titin Nurusholah, Indah, dan Novi Luthfiyana). bersama sekitar 19 finalis dari 6 program studi pun kami diadu, dinilai, diseleksi dan benar benar diseleksi. Saya yang sudah lumayan berusaha menyiapkan syarat-syaratnya seperti Karya Tulis Ilmiah, Berbagai sertifikat penghargaan maupun juara, IPK, dan Kemampuan Bahasa Inggris. ya..saya optimis saja, pada saat itu saya sangat optimis, dan yakin. bisa lah masuk 5 besar di tingkat Fakultas, entah kenapa saya tidak bermuluk muluk untuk bisa jadi nomor satu..hehe, (Tanya Kenapa??).
Pengumuman pun langsung diumumkan pada sore harinya setelah proses perekapan nilai selesai dilakukan..deg degan banget pada saat itu...dan benar saja saya masuk 5 besar, tepatnya saya ada di peringkat 4, setelah tiga besar juaranya (Benaya Meitasari, Puji Nugraha, dan Moh.Mirza Mustaqim).
apa saya kecewa dengan hasilnya?tidak sama sekali..saya tetap bersyukur ada di posisi itu, dengan demikian Allah masih memberikan petunjuk untuk saya terus berusaha, belajar, dan berjuang lagi..memang bisa dikatakan sangat mepet sekali nilainya saat itu..seketika saya melihat hasil rekapannya. antara saya dan Mirza hanya terpaut nol koma beberapa point saja,,tepatnya saya lupa..
saya tidak menyerah di kala itu..toh taun depan saya bisa memperbaikinya..dan mengikutinya lagi..dan memang benar, saya tidak langsung patah semangat pada saat itu, saya masih bertekad bulat untuk bisa menjadi Juara Mahasiswa Berprestasi Kala itu. saya belajar dari apa yang sudah saya dapat, saya menganalisa kenapa saya di posisi ke 4, apa kurangnya?poin apa yang harus saya perbaiki saat itu..dan saya benar benar belajar, dan semakin termotivasi lagi kedepannya, terlebih beberapa dosen juri memberikan semangat saat itu...
setaun lamanya saya belajar memperbaiki kekurangan-kekurangan saya saat itu, acara demi acara, lomba demi lomba, apapun pelatihan, dan seminarnya saya ikuti..tidak hanya sekedar ingin menjadi mawapres, tapi lebih dari itu saya belajar untuk semuanya..kembali lagi saya berproses, dan itu sah sah saja, bukan suatu hal yang salah..namanya juga memperjuangkan mimpi, ya mesti kerja keras, kurangi tidur, dan going extra miles.
saya tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang orang mengenai saya, yang salah satu diantaranya saya dengar adalah ocehan "masih bermimpi ya jadi mawapres? terobsesi banget jadi mawapres, nanti kalah lagi"
sama sekali ndak peduli apa yang dikatakan mereka..saya tetap maju, dan berjuang..keyakinan dan optimis yang tinggi adalah ketika saya mengikuti salah satu event bergengsi di Australia dan Thailand saat sebelum seleksi mawapres tahun 2012 dilaksanakan, ini berarti saya nabung sertifikat internasional yang mana bisa jadi salah satu tambahan nilai yang cukup. perjuangan pada saat itu belum bisa dikatakan mulus, banyak cobaan dan ujiannya, pasalnya adalah waktu pelaksanaan yang belum jelas kapan akan dilaksanakan, karena ada beberapa prosedur dan alur yang berbeda di pelaksaannya pada saat itu. dari sekitar 60 pendaftar, tidak semuanya diberi kesempatan untuk bisa mempresentasikan Karya Tulis Ilmiahnya, akan tetapi hanya 10 orang saja yang berhak masuk final dan memberikan presentasi. adanya seleksi berkas oleh tim juri merupakan hal yang baru pada saat itu..berkas yang dimaksud adalah Bukti Transkrip nilai, yang membuktikan bahwa IPK kita memenuhi batas standar yang ditetapkan. kemudian CV mawapres yang disertakan pembuktiannya, dalam hal ini adalah sertifikat sertifikat pendukung, dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah Karya Tulis Ilmiah. Berkas dari masing masing pendaftar pada saat itu muter diseleksi oleh 6 perwakilan juri dari masing masing prodi. dan setiap juri pun akan memberikan penilaian yang berbeda.
itu lah salah satu perubahan dalam seleksi mawapres tahun 2013 yang lalu khusus di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. ada kisah menarik pada saat itu, menjelang beberapa hari keberangkatan saya ke Thailand untuk mengikuti acara UNESCO itu mepet sekali dengan rencana pelaksaan seleksi. walaupun pada saat itu belum ada pengumuman siapa saja yang lolos 10 besar. sampai sampai saya yang pada saat itu memesan tiket pesawat ke Thailand dengan jadwal dimundurkan, 3 hari saya membolos acara itu dengan meminta izin terlebih dahulu kepada panitia acaranya. dikarenakan saya masih harus menunggu kapan seleksi mawapres kala itu..
adalah pilihan yang berat pada saat itu, saya ke Thailand dan tidak mengikuti mawapres, atau saya batal ke Thailand dan tidak mengikuti seleksi mawapres. pilhan yang sangat berat, keduanya adalah target, dan keduanya juga mimpi..yang sudah tertulis di buku mimpi, dan tinggal selangkah lagi meraih kesempatan itu.
sampai pada akhirnya, keputusan pun dibuat jikalau seleksi pengumuman dan seleksi mawapres akan dilaksanakan bertepatan ketika saya di Thailand. shock pastinya..dan dengan berat hati saya pun harus memilih salah satu, yaitu pergi dan melangkahkan kaki ke Thailand. belajar ikhlas untuk tidak mengetahui pengumuan lolos atau tidaknya saya menjadi finalis mahasiswa berprestasi FPIK kala itu. saya hanya yakin Allah akan beri jalan yang terbaik untuk saya kedepannya. walau tidak menjadi mawapres, kenapa pada saat itu saya sangat berat sekali memilih keputusan itu padahal saya sendiri pun belum tentu pasti lolos atau tidaknya saya menjadi finalis. karena saya yakin, yakin dengan proses yang tidak sebulan dua bulan saya lakukan, tapi sekitar 3 sampai 4 semester saya persiapkan dan mantapkan untuk menjadi mawapres. dan saya yakin jikalau nantinya saya akan bisa masuk final 10 besar mahasiswa berprestasi di Fakultas saya saat itu..sangat yakin sekali..
di Thailand pun, saya mulai belajar melupakan semua, semua mimpi tentang mawapres, saya fokus menjalani dan mengikuti aktivitas saya di sana. dan memang benar, karena ikhlas Allah pun memberikan kelapangan hati kepada saya, tanpa beban dan kesedihan apapun. saya tetap enjoy mengikuti aktivitas dan kegiatan selama 12 hari di Bangkok saat itu. sesekali pasti saya mengingat tentang mawapres, saya sudah berpikir bahwa pengumuman 10 besar finalis pasti sudah ada dan sudah diumumkan lewat website fakultas..dan saya pun berhasil tidak mencoba membukanya. hanya karena untuk menjaga emosi diri supaya tidak mengingat akan hal itu lagi dan bersedih (galauuuu)..haha..
sepulangnya pun, saya di pesawat masih membayangkan bahwa saya telah melepas kesempatan untuk menjadi mawapres..karen saya memilih untuk mengikuti acara di Thailand saat itu...tapi alhamdulillahnya saya memang sudah ikhlas...
Allah menunjukkan maha bijak dan maha kebesarannya...
tak disangka kala ketika itu, ketika saya sudah mendarat di Surabaya, saya pun iseng mengirim pesan lewat BBM kepada salah satu rekan saya seangkatan yang kebetulan dia pun mengikuti seleksi pengumpulan berkas mawapres, dan saya pun menanyakan siapa juara nya, dan seketika itu, teman saya, sebut saja (Rimty Mayuftia) membalas, "Hah Juara??belum diadakan seleksi kok, baru pengumuman 10 besarnya saja, dan alhamdulillah aku masuk 10 besar, dan nama kamu juga masuk 10 besar loh" ungkapnya pada saat itu...
tanpa disangka, saya masih mendapatkan kesempatan itu.. kesempatan untuk bisa menjadi mahasiswa berprestasi tingkat Fakultas, dan insha Allah bertekad bisa lolos ke tahap Universitas yang tantangannya pasti lebih besar...
saya sungguh sangat bersyukur pada saat itu, bersyukur sekali atas kebaikanNYA, menghadiahkan kesempatan itu, di saat hati sudah ikhlas menerima jikalau saya tidak memilih mengikuti seleksi dan lebih memilih ke Thailand saat itu..
2 hari saya mempersiapkan slide presentasinya, slide atas Karya Tulis Ilmiahku..dengan semangat dicampur rasa syukur, saya pun berlatih secara otodidak di kamar kos. bercuap sendiri ditemani oleh cermin lemari, belajar sekaligus simulasi mempresentasikan Karya Tulis saya dengan menggunakan bahasa Inggris..
yes!!!
Senin, 19 November 2012, seleksi tahap presentasi 10 besar pun diadakan, saya yang bersemangat, datang lebih awal dan paling awal diantara 9 finalis lainnya, 30 menit sebelum waktu tepatnya. disusul teman saya Rimty.
sebelum dimulai pun, kami sempat bercakap dan berdikusi akan suatu hal sambil menunggu acara dimulai.
saya mendapatkan urutan ke 7 pada saat itu, cukup lama saya menunggu, dan cukup deg degan juga..haha..
finalis pertama adalah Rany, mahasiswa Ilmu Kelautan angkatan 2009, dia membuka acara presentasi dengan luar biasa, Rany mempresentasikannya menggunakan bahasa Inggris. seselesainya, Rany langsung bergegas menuju kelasnya, serasa punya jadwal kuliah..dia pun terburu buru saat itu..
tiba giliran saya, dengan matang saya memberikan materi dan mencoba menjelaskannya menggunakan bahasa inggris. dan alhamdulillah bisa menjawab semua pertanyaan dari juri satu persatu kala itu.. ada hal yang mengganjal saat itu, ketika saya diperingatkan jika waktu saya memberikan presentasi hanya tinggal beberapa menit saja, padahal masih ada beberapa point penting yang belum saya jelaskan, dengan terpaksa saya pun mensiasatinya dengan memberikan penjelasan apa adanya..tapi saya tetap bersyukur dengan apa yang sudah saya lakukan saat itu...
singkat cerita, pengumuman pun diumumkan setelah rekap nilai selesai, dan alhamdulillah nama saya betengger masuk di urutan nomor 2 pada saat itu, setelah Vera Chandra Puspita finalis asal program studi Oseanografi angkatan 2010. dan posisi ketiga ditempati oleh Koerul Anwar Mahasiswa prodi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan angkatan 2010. saya sangat bersyukur saat itu, walaupun point saya sangat mepet dengan Vera..tidak apa apa, yang jelas saya sudah berusaha semaksimal mugkin dan bisa melanjutkan perjuangan ke tahap Universitas..bersama Vera dan Anwar..karena memang peraturan yang ada di Undip, Juara 1 2 dan 3 tingkat fakultas diberi kesempatan untuk bersaing di tahap penyisihan atau tahap awal seleksi mawapres tingkat Universitas, dengan jumlah fakultas di Undip dikalikan dengan 3 juara dari masing masing fakultas..sehingga ada 33 besar mahasiswa berprestasi Universitas Diponegoro...
begitulah kawan kawan sekalian kisahku..kisah dalam memperjuangkan mimpi..mimpi yang sudah tertulis, dan sudah terencana..melalui kegagalan saya bisa belajar, mudah mudahan bisa menginspirasi dan bisa diambil manfaatnya...
untuk cerita mawapres selanjutnya insha Allah akan saya tulis kembali di catatan catan blog saya selanjutnya..cerita ketika saya melalui tahap 1/awal/penyisihan tingkat Universitas..sampai tahap final di Pondok Salib Putih Sala Tiga..
mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam catatan blog saya ini...
terimakasih banyak...